Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Dukung Penertiban Kalijodo, tetapi Ahoknya...

Kompas.com - 16/02/2016, 11:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana mengaku mendukung rencana penertiban kawasan Kalijodo.

Lulung meminta, khususnya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, agar penertiban tidak dengan cara kekerasan.

"Kita sepakat dululah masalah penertiban. Jangan tidak sepakat, tetapi dikedepankan masalah pendekatan, jangan menggunakan otoriter dan kekerasan," kata Lulung kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2016).

Lulung berharap aparat tidak digunakan untuk melawan masyarakat.

"Jangan dia (Ahok) semaunya aja tentara, polisi, didorong kepada rakyat," ujar Lulung.

Pendekatan untuk menertibkan Kalijodo, menurut dia, dapat dimulai pada tingkat wali kota. Namun, jika cara itu tidak berhasil, bisa dilakukan di tingkat Muspida I.

"Kan di situ ada Gubernur (Muspida I), ada Panglima Kodam, ada Kapolda, mereka diajak ngomong. Nah, Gubernur juga harus mampu berkomunikasi sama rakyatnya," ujar Lulung.

Namun, Lulung menilai, Ahok sulit diajak berkomunikasi oleh DPRD untuk menangani Kalijodo.

"Pak Ahok susah diajak bicara. Saya ngomong, saya kan ngebantuin dia. Saya ngomong (malah singgung), 'Lamborghini tuh, bayar pajak'. Itu ngelantur gimana sih. Tendensius ke pribadi aja gitu," ujar Lulung.

Lulung menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI memetakan mana pendatang dan warga asli Kalijodo.

"Dievaluasi dulu, didata dulu mana yang masyarakat umum yang tinggal di situ dan mana masyarakat pendatang yang jadi mucikari. Kan ada dua hal di situ, ada dua lokasi, masyarakat umum sama tempat prostitusi," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, dilakukan inventarisasi, mana lahan yang termasuk ruang terbuka hijau dan mana yang milik warga.

Meski mendukung penertiban, Lulung mempersilakan warga Kalijodo untuk mengadukan masalah mereka ke DPRD.

"Mereka kan rakyat kita. Fungsi saya sebagai lembaga Dewan tentunya patuh dan wajib menerima mereka. Tidak boleh tidak, karena itu rakyat kita. Kita dengar aspirasinya dan keluh kesahnya, nanti kita musyarawahkan kepada Muspida tingkat I," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com