Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Dhani di Tengah Manuver Gerindra

Kompas.com - 18/02/2016, 05:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra DKI Jakarta semakin gencar melakukan pendekatan terhadap bakal cagub dari partai politik lainnya. Kejadian paling akhir, tim penjaringan cagub Gerindra mendatangi rumah musisi Ahmad Dhani dan akan memasukan Dhani sebagai salah satu bakal cagub.

Ahmad Dhani telah lebih dulu didukung oleh PKB. Jika dilihat dari kekuatan politik Gerindra di DKI Jakarta, Gerindra memiliki posisi yang cukup kuat. Gerindra merupakan partai dengan perolehan kursi terbanyak kedua di DPRD DKI setelah PDI-P.

Gerindra punya 15 kursi. Dengan kekuatan seperti itu, seharusnya Gerindra tidak perlu takut tidak mendapatkan teman koalisi. Namun kini, Gerindralah yang justru terlihat lebih "agresif" mendekati partai.

Kenapa? Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra, Syarif, mengatakan seringnya frekuensi pendekatan itu berlandaskan pada satu prinsip.

"Kami ingin Jakarta itu dibangun secara bersama-sama. Jangan ada yang ditinggal. Semua elemen partai, jangan ada yang ditinggal," ujar Syarif di kawasan Pondok Indah, Rabu (17/2/2016).

Hal itulah yang membuat Gerindra akan selalu melakukan pendekatan dengan parpol lain. Terkait dukungan untuk Ahmad Dhani, kata Syarif, Gerindra pada dasarnya mendukung siapa pun untuk jadi cagub meski bukan berasal dari Gerindra. Asalkan, tokoh tersebut memiliki kriteria yang disukai Gerindra.

"Kalau ada calon yang perkataannya enggak menyakiti rakyat, itu calon kita," ujar Syarif.

Ia mengatakan Gerindra DKI terpesona dengan Dhani setelah Dhani datang ke Kalijodo.

Sejak awal, serangan kepada warga Kalijodo bermunculan. Mereka terancam digusur dengan aparat lengkap tanpa ada pihak yang mendengarkan. Syarif mengatakan, tiba-tiba Dhani datang saat warga Kalijodo butuh didengar.

Menurut Syarif, hal tersebut sangat luar biasa.

"Karena sejak awal Gerindra menolak kekerasan fisik," ujar Syarif.

Syarif merasa Dhani merupakan salah satu orang yang akan dikehendaki masyarakat untuk jadi cagub DKI. Dia membantah bahwa pencalonan Dhani sebagai cagub karena Dhani sudah memiliki banyak penggemar.

Jika lancar, Gerindra memiliki target untuk mengerucutkan tiga nama bakal cagub pada akhir Juni nanti. Tiga nama itu kemudian akan dibawa ke dewan pembina.

Maknanya untuk Dhani

Ahmad Dhani sendiri bersedia dimasukan menjadi bakal cagub Partai Gerindra DKI. Rabu malam, Dhani mengungkapkan makna ajakan Gerindra ini untuknya.

Menurut dia, hal ini menunjukan bahwa Gerindra percaya pemimpin Jakarta bisa lahir dari kalangan mana saja, bahkan musisi sekalipun.

"Saya menerima pinangan yang mengapresiasi saya saja. Perlu ditegaskan, PKB dan Partai Gerindra itu telah mengangkat harkat musisi. Saya, seorang musisi, dipercaya untuk menjadi DKI 1," ujar Dhani.

Menurut Dhani, hal tersebut merupakan sesuatu yang patut dihargai. Sebab, tidak banyak partai yang mempercayai seniman untuk menjadi pemimpin.

Namun, Dhani paham bahwa niatnya menjadi cagub harus mengikuti mekanisme partai -partai tersebut. Dia mengaku tidak akan kecewa jika partai yang kini mendekatinya, batal mengusung karena mekanisme partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com