"Saya kira bodoh, Daeng Aziz, ketika menjadi perhatian, tokoh yang dipantau pergerakannya, dia menyimpan senjata semuanya. Enggak masuk di logika," kata Razman di Kalijodo, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Razman mengatakan, kepemilikan senjata tajam tersebut perlu dibuktikan secara sah. Saat Operasi Pekat, Razman juga menilai bahwa polisi tak terbuka.
"Harusnya bawa media ke dalam supaya direkam. Ini mereka baru mau direkam setelah barang bukti di meja," kata Razman.
Razman menyatakan tak yakin jika senjata tajam tersebut milik Azis. Sebab, tak ada yang tahu kepemilikan senjata tajam tersebut selain polisi.
Sebelumnya, pada saat razia besar-besaran di Kalijodo, Sabtu (20/2/2016), polisi menyita berbagai senjata tajam, seperti parang, pisau, celurit, termasuk 400 anak panah, di Kafe Intan, Kalijodo.
Selain itu, polisi juga menyita kondom sebanyak ratusan pak, sejumlah kepingan film porno, dan bir sebanyak puluhan kerat.