"Dia memang orang lama. Perannya sudah dari waktu bom Marriott dan bom Thamrin kemarin. Densus mencari-cari orang ini sudah sejak lama," kata Ayi saat dihubungi Kompas.com, Senin siang.
Dari pengintaian selama ini, DA memang baru beberapa hari belakangan terlihat kembali ke rumahnya. Tiga bulan sebelum peristiwa bom Thamrin terjadi, DA sama sekali tidak pulang ke rumahnya yang berada di Perumnas Suradita, Jalan Ceremai 1, RT 03 RW 04, Cisauk, Tangerang.
"Dalam pekan ini, dia terpantau pulang ke rumahnya. Dengan bantuan warga setempat, yang bersangkutan bisa diringkus," tutur Ayi.
Saat DA diamankan pada hari Minggu kemarin, matanya sempat ditutup plakban berwarna hitam.
Dalam penangkapan tersebut, sejumlah barang turut disita dari rumah DA, yakni laptop, ponsel, anak panah, golok, sejumlah buku, dan peralatan elektronik lainnya.
Pada Senin siang, rumah DA sudah sepi dan tidak terlihat ada orang yang tinggal di sana. Warga di sekitar rumah DA enggan berkomentar banyak terkait penangkapan tetangga mereka oleh Densus 88.
"Jangan tanya saya, tanya orang lain saja, Mas. Saya enggak tahu apa-apa," kata seorang pria yang rumahnya berjarak beberapa meter dari rumah DA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.