Peneliti Populi Center, Nona Evita, mengatakan, sebanyak 51,8 persen responden menjawab "tidak tahu".
"Namun, sebanyak 13,5 persen responden menjawab 'korupsi' dan 7,3 persen menjawab 'ribut terus'," ujar Nona di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Sebanyak 2,3 persen responden lainnya menyebut "Haji Lulung", 1,8 persen menyebut "wakil rakyat", 1,8 persen menyebut "tidak cekatan", dan 1,2 persen responden menyebut "lembaga korup".
Beberapa respons juga muncul, tetapi dalam persentase di bawah 1 persen, di antaranya adalah kata-kata "berantem", "tidak amanah", "pemalas", "koruptor", "kacau", "jelek", "bagus", "tidak mewakili rakyat", "kinerja buruk", "tidur", "tidak aspiratif", "suka ribut", "rusak", "ribut terus sama gubernurnya", "kotor", "buruk kinerjanya", "baik", "arogan", dan "citranya buruk".
Sebanyak 15,5 persen responden menyatakan puas dengan kinerja DPRD DKI dan 61 persen responden menyatakan tidak puas.
"Sebanyak 14,5 persen responden juga merasa anggota DPRD DKI sudah mewakili rakyat dan 61,5 persen merasa tidak terwakili," ujar Nona.
Survei itu dilakukan melalui proses tatap muka dengan 400 responden yang tersebar di 6 wilayah DKI Jakarta dan dilakukan pada 13 Februari 2016 sampai 17 Februari 2016. Metode yang digunakan adalah metode acak bertingkat dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 5 persen.
Nona mengatakan, survei itu dibiayai oleh kas internal Populi Center.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.