Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Klarifikasi Garuda soal Menteri Marwan yang Tertinggal Pesawat

Kompas.com - 25/02/2016, 15:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Garuda Indonesia Benny S Butarbutar menyayangkan keluhan yang disampaikan Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal Marwan Jafar pada Rabu (24/2/2016).

"Saya menyayangkan Pak Menteri mengeluhkan soal Garuda Indonesia ini di depan forum waktu ada acara di UGM. Bahkan, Pak Menteri juga bilang, Garuda merugi terus. Padahal, rombongan VIP memang ketinggalan pada penerbangan tersebut, bukan karena pelayanan maskapai," kata Benny kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2016).

Marwan sebelumnya mengeluhkan kinerja Garuda yang dinilai bobrok dan jauh dari memuaskan.

Keluhan itu disampaikan Marwan menyusul delay yang ia alami ketika hendak terbang ke Yogyakarta menggunakan maskapai itu.

(Baca: Kesal Garuda "Delay" karena Masalah Teknis, Menteri Desa Dinilai Tak Paham Profesionalisme)

Menurut Benny, saat itu, rombongan VIP Marwan tak terlihat hingga panggilan terakhir disampaikan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 08.05 WIB.

Adapun pesawat yang akan ditumpangi Marwan adalah GA 204 rute Jakarta-Yogyakarta.

Benny mengatakan, sesuai dengan data pembukuan dan informasi penumpang VIP yang terdaftar pada GA 204 kemarin, hingga pukul 08.00 WIB, tidak diketahui posisi penumpang VIP yang dimaksud.

Padahal, pada pukul 08.00 WIB itu, petugas harus melakukan boarding gate dan mengecek kembali di area Check In Counter Premium hingga area check in di Terminal 2F.

Setelah dicek, belum juga ada informasi soal keberadaan rombongan VIP tersebut. Sementara itu, menurut Benny, penumpang yang lain sudah berada di dalam pesawat sehingga harus segera diterbangkan.

Sebagai gantinya, rombongan VIP yang ketinggalan pesawat difasilitasi untuk naik pesawat berikutnya, yakni GA 206, dengan jadwal terbang pukul 10.05 WIB.

Namun, pesawat itu mengalami gangguan teknis di bagian pintu depan sehingga perlu diperbaiki terlebih dahulu.

Perbaikan memakan waktu cukup lama sehingga maskapai memutuskan untuk mengganti pesawat dengan menggunakan registrasi PKGFO.

Proses penggantian pesawat berjalan sekitar satu jam. Penumpang pun baru dapat terbang pukul 11.05 WIB. (Baca: Menteri Marwan Jafar Harusnya Pahami Profesionalisme Garuda)

Terkait dengan keterlambatan penerbangan GA 206, pihak Garuda Indonesia meminta maaf atas gangguan teknis yang mereka alami.

Kemudian, terkait kerugian Garuda yang disinggung Marwan, Benny mengatakan bahwa pihaknya berhasil meraih rebound dengan laba bersih 77,9 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1 triliun lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com