Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kalijodo Kini Tinggal Reruntuhan

Kompas.com - 29/02/2016, 14:44 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah lebih dari enam jam pelaksanaan penertiban kawasan Kalijodo di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, Senin (29/2/2016) ini, bangunan-bangunan besar sudah hilang. Hal yang kini tampak yaitu reruntuhan yang cukup luas.

Penggusuran bangunan berlangsung sejak pukul 07.30 WIB. Hampir tiga perempat kawasan itu sudah tinggal puing dan tumpukan reruntuhan bangunan.

Sebagian besar puing yang ada di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, juga sudah dirapikan untuk diangkut kemudian dengan sejumlah truk milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang sudah siap di lokasi.

Hingga sore ini beberapa alat berat masih tampak berusaha menghancurkan bangunan tinggi di daerah Kalijodo yang dekat dengan perbatasan Jakarta Utara-Jakarta Barat. Petugas yang mengendalikan alat berat terlihat berhati-hati saat merobohkan fondasi beberapa bangunan yang terbuat dari besi dan baja.

Di titik-titik bangunan yang sudah rata dengan tanah dipasang plang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertuliskan, "Lokasi Ini Akan Dibangun Ruang Terbuka Hijau, RPTRA, Jogging Track, dan Lapangan Futsal". Logo DKI Jakarta tertera di atas plang-plang itu.

KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM Masjid Al-Mubarokkah di Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat.
Di titik lain, di wilayah Kalijodo yang masuk wilayah Jakarta Barat, terlihat sebuah masjid tidak ikut dirobohkan. Masjid itu berada di wilayah Kalijodo yang masuk dalam Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Beberapa mobil pemadam kebakaran tampak menyiram reruntuhan bekas bangunan yang baru saja dirobohkan. Sejumlah petugas menyebutkan, reruntuhan disiram air agar debu tidak beterbangan dan mencegah pihak yang tak bertanggung jawab membakar reruntuhan tersebut.

Penggusuran masih akan berlangsung. Ribuan aparat gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP tampak berjaga-jaga di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com