Salah satu warga yang kendaraannya mati adalah Belly (23). Dia mengaku terpaksa menerobos banjir karena hendak masuk kantor.
"Saya habis sakit karena habis cacar sejak Kamis (24/2) lalu," kata Belly kepada Kompas.com di Tangerang, Selasa.
Namun, saat menerobos banjir setinggi 40 cm di Jalan Jawa, Periuk, Tangerang, motornya langsung mati.
"Kalau kayak gini sama kayaknya enggak masuk kerja. Soalnya jalanan lain macet dan juga banjir," sambung Belly.
Jalanan banjir yang dimaksud Belly antara lain di Jalan Mutiara Pluit banjir setinggi 40 cm, kemudian di daerah Total Tangerang setinggi 40 cm.
Akibat banjir, kemacetan terjadi di hampir setiap jalan akses menuju Kota Tangerang dari Kabupaten Tangerang, salah satunya di Jalan Moh Toha.
Kemacetan terjadi hingga empat kilometer. "Saya keluar jam enam pagi, sekarang baru sampai sini. Padahal rumah deket," kata Dani (25) warga Cadas, Kabupaten Tangerang.
Biasanya dari rumah ke kantornya di daerah Sangiang, Tangerang, hanya butuh waktu 30 menit. Namun, hingga sekarang, ia masih terjebak banjir dan kemacetan.
"Saya sudah bilang kantor untuk pulang aja. Soalnya mesin motor saya mati," kata Dani.
Pantauan Kompas.com banjir di Jalan Jawa dan Jalan Mutiara Pluit akibat luapan danau di Rawa Bulakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.