Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalijodo Masih Memiliki Daya Tarik

Kompas.com - 01/03/2016, 16:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan di Kalijodo sudah rata dengan tanah. Meski begitu, kawasan yang masuk dalam Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, itu masih menjadi daya tarik bagi pengendara yang melintas, warga, dan pemulung.

Pantauan di lokasi, warga masih banyak yang berdiri di dekat pintu akses menuju kawasan Kalijodo. Bahkan, sebagian warga menyaksikan ekskavator yang masih bekerja dari pinggir kali.

Tidak hanya menyaksikan, mereka juga ada yang mengabadikan momen tersebut dengan ponselnya. Entah itu mengambil foto atau video.

Selain itu, para pengendara yang melintas di sekitar Kalijodo juga banyak yang sengaja melambatkan laju kendaraannya untuk sekadar melihat dari kejauhan ataupun mengambil gambar. Akibatnya kemacetan arus lalu lintas pun tidak terhindarkan.

"Kalijodo tuh, sudah rata yah sekarang," ucap seorang pengendara motor kepada rekannya, di lokasi tersebut, Selasa (1/3/2016).

Wati (41), warga Pejagalan yang sengaja datang ke kawasan Kalijodo bersama ketiga orang anaknya yang masih kecil, mengaku penasaran dengan kondisi Kalijodo setelah pembongkaran yang dilaksanakan kemarin.

"Penasaran aja, kemarin pas bongkaran enggak ke sini. Mau tahu aja sekarang kayak gimana," ujarnya.

Terlebih dulunya ia cukup sering ke kawasan Kalijodo untuk berjualan kue keliling.

"Sudah lebih dari satu tahun enggak ke sini karena emang udah enggak jualan lagi. Tahunya sekarang udah begini kondisinya," katanya.

Puing-puing bangunan memang belum bersih dari kawasan tersebut. Hal ini juga menjadi daya tarik pemulung untuk mengumpulkan barang-barang bekas yang masih bisa dijual.

Mereka mengumpulkan sejumlah besi-besi yang banyak berserakan. Sementara pemulung lainnya memotong besi-besi tersebut dengan menggunakan gergaji untuk memudahkan saat akan dibawa pulang.

Bahkan, ada juga pemulung yang mencari kabel ataupun mengais-ngais barang-barang tertentu di antara puing bangunan yang mungkin masih bisa dimanfaatkan.

Robi (28), salah satu pemulung, mengaku sudah datang ke kawasan itu sejak semalam. Ia mencari barang-barang apa saja yang masih bisa dimanfaatkan supaya bisa menjadi uang.

"Apaan aja yang dicari, bisa besi, kabel atau enggak pipa paralon. Pokoknya barang-barang yang kira-kira bisa dijual lagi," ujarnya.

Meski demikian, pria yang sehari-harinya memulung di kawasan Muara Baru itu, menuturkan bahwa kabel listrik lebih berharga dibandingkan barang-barang yang lain. Namun, untuk mendapatkannya, tidak semudah memperoleh besi-besi yang sudah tidak terpakai.

"Mending ngambil kabel, kalau kabel bisa dihargai Rp 35 ribu per kilo, kalau besi paling cuma Rp 2 ribu - 4 ribu doang per kilo. Belum lagi kalau bawa besi repot, musti dipotong dulu biar bisa dibawa," ucapnya.

Robi yang datang bersama dengan teman-teman seprofesinya mengaku ia belum tahu hingga kapan akan mengambil barang-barang bekas dari tempat tersebut. Pasalnya ada banyak barang-barang bekas yang bisa diambil dari kawasan Kalijodo. (Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com