Di sejumlah titik langganan banjir, genangan air terpantau lebih cepat surut. Meski demikian, area rawan banjir masih dijumpai dan warga perlu mewaspadai aliran kencang air di kali.
Salah satu kawasan langganan banjir itu ada di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tahun ini, banjir memang masih melanda kawasan yang berada di sekitar Kali Krukut itu. Meski demikian, intensitasnya mulai berkurang.
Soleh (55), salah satu warga Petogogan, mengatakan, kawasan rumahnya di RT 008 RW 001 setiap tahun langganan banjir.
Baru mulai tahun 2015, ketika sedimentasi Kali Krukut mulai dikeruk, banjir mulai berkurang.
"Kemarin (Minggu, 28/2) malam, kami kebanjiran, sekitar setengah meter, tetapi sekitar 4 jam surut," katanya.
Menurut Soleh, sebelumnya, setiap hujan deras, Kali Krukut selalu meluap dan menimbulkan genangan setinggi 1 meter.
Kadang, tidak hujan pun, air di sungai meluap akibat limpasan dari hulu di Bogor. Warga lain, Fauzi (45), mengatakan, ia dan para tetangganya sudah terbiasa dengan banjir yang terjadi tiap tahun.
Namun, banjir yang terjadi Minggu lalu tidak membuat warga mengungsi karena lebih cepat surut.
Di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Kebayoran Baru, yang terletak di seberang Kali Krukut dari Petogogan, banjir terjadi dalam waktu lebih lama.
Suwito (41), warga RW 005, mengatakan, banjir terjadi sejak Minggu sore hingga Senin subuh.
Namun, banjir itu lebih ringan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Sebelumnya, dua hari air baru surut," katanya.
Lurah Petogogan Sarwanto menjelaskan, kawasan itu memang rawan banjir karena wilayahnya berbentuk cekungan.
Sebelumnya, banjir sangat parah karena sedimentasi sungai sangat tinggi. Namun, sungai telah dikeruk mulai 2015.