Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masa PDI-P Disuruh Minta Izin Sama Teman Ahok, Enggak Etislah..."

Kompas.com - 02/03/2016, 20:54 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI-Perjuangan DKI Gembong Warsono mengatakan, tidak mungkin partainya meminta izin kepada "Teman Ahok" jika PDI Perjuangan mendukung Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI 2017.

Gembong mengatakan, partainya tidak etis jika harus meminta izin kepada komunitas.

"Partai kan organisasi formal sehingga rasanya naif kalau partai kami minta izin dengan Teman Ahok."

"Bahwa perlu ada komunikasi politik memang iya tapi bahasanya jangan disuruh minta izin lah, enggak etis-lah yah," ujar Gembong di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (2/3/2016).

Andaikan PDI-P benar-benar mengusung Ahok (sapaan Basuki) dalam Pilkada DKI 2017, Gembong mengatakan, partainya dengan "Teman Ahok" bisa bersinergi.

Relawan "Teman Ahok" bisa saja membantu Ahok saat masa kampanye. Namun, Gembong menegaskan PDI-P akan menjadi induk dari hubungan ini. Artinya bukan PDI-P yang mengikuti aturan Teman Ahok melainkan sebaliknya.

"Katakanlah Ahok jadi diusung PDI-P ya, kita harus bersinergi antara partai dengan Teman Ahok karena yang akan mengawal ya berdua ini. Tapi dibalik, induknya adalah partai bukan Teman Ahok," ujar Gembong.

Mereka tidak bisa memenuhi maunya Teman Ahok yang menginginkan agar setiap partai yang mendukung harus menyetujui agar Ahok tetap maju melalui jalur independen. (Baca: Ahok Ingatkan Partai yang Ingin Mengusungnya Harus Izin Dulu ke "Teman Ahok")

Sebelumnya, Ahok mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus meminta izin pendukungnya, 'Teman Ahok' jika ingin mengusungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Makanya saya bilang, kalau anda mau ngusung tentu harus izin Teman Ahok dong. Mereka sudah bekerja ngumpulin (fotokopi KTP) begitu banyak," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com