Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kolong Tol Akan Dipindahkan ke Rusun Marunda

Kompas.com - 03/03/2016, 16:05 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memindahkan warga yang menghuni kolong-kolong tol di Jakarta Utara ke Rumah Susun (Rusun) Marunda ketika  permukiman liar di lokasi-lokasi itu ditertibkan.

"Nanti warganya kami pindahkan ke Rusun Marunda. Soalnya di sana masih banyak yang kosong," kata Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi saat dihubungi, Kamis (3/3/2016).

Namun, kata Rustam, warga kolong tol itu harus punya KTP DKI Jakarta dan kartu keluarga (KK). Persyaratan lain adalah tidak punya rumah di wilayah lain yang layak huni.

"Jadi, seandainya benar dia (warga kolong tol) punya KTP DKI, KK, dan tidak punya rumah di tempat lain, kami coba tempatkan ke rusun," kata Rustam.

Ia menambahkan, terkait pengadaan tempat tinggal di Rusun Marunda tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta Ika Lestari Aji. Meski begitu, Rustam mengakui bahwa pihak Pemkot Jakut belum mendata jumlah warga yang menghuni kolong tol.

Sebelumnya, Rustam menyatakan bahwa pihaknya akan menertibkan semua kolong tol di wilayahnya dari bangunan-bangunan liar. Penertiban itu mulai dari kolong tol di kawasan Pejagalan hingga Tanjung Priok.

"Mulai dari kolong tol di Pejagalan yang mengarah ke Pluit, di situ banyak (permukiman liar). Kemudian ke titik yang banyak bangunan itu di Ancol, Papanggo, Warakas, sampai Tanjung Priok," ujar Rustam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com