Kompas.com menjajal uji berkendara bagi driver dengan pakaian lengkap, yakni jaket, helm, masker, dan perlengkapan keamanan lainnya.
Dalam tes, pengemudi diwajibkan membawa penumpang di belakangnya. Dengan sepeda motor empat tak, pengemudi dihadapkan dengan enam rintangan.
Pertama, rintangan slow speed slalom. Dalam rintangan tersebut, pengemudi harus melintasi beberapa cone yang berjarak masing-masing dua meter.
"Kecepatan sangat rendah, di sana nanti driver akan berlatih keseimbangan," kata Andrianto Sugiarto Wiyono di Cibubur, Jakarta, Kamis (3/3/2016).
Rintangan kedua ialah membuat angka delapan. Ada dua cone sebagai pembatas agar pengemudi berkendara dengan membuat angka delapan sebanyak dua kali.
Setelah melewati rintangan tersebut, pengemudi membuat gerakan menikuk atau biasa disebut cornering. Kecepatan kendaraan harus stabil.
Rintangan selanjutnya ialah bumpy road surface. Dalam rintangan ini, pengemudi harus melintasi satu balok dengan lebar kurang dari 20 sentimeter dan panjang hampir dua meter.
"Di sini juga melatih keseimbangan," kata Andrianto.
Rintangan lainnya berupa medium slalom speed. Dalam rintangan kali ini, pengemudi diharuskan dalam kecepatan stabil dan tidak diperkenakan untuk mengerem.
Terakhir, rintangannya ialah melatih pengereman. Sebelum mengerem, pengemudi diharuskan berjalan dengan kecepatan 25 km per jam sampai 40 km per jam.
"Nanti dinilai teknik pengeremannya seperti apa. Sudah lepas gas atau belum," kata Andrianto.
Setelah praktik di tempat tersebut, pengemudi akan dites lanjutan di jalan raya. Masih sama dengan membawa penumpang, pengemudi akan dinilai oleh instruktur bagaimana cara berkendara di jalan.
"Misalnya mau belok nyalakan lampu enggak, kemudian lihat kanan kiri enggak," kata Andrianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.