Saat masih menjadi Gubernur DKI, Jokowi masuk ke gorong-gorong setelah kawasan Bundaran Hotel Indonesia terendam banjir. (Baca: Isi Gorong-gorong yang "Merongrong")
"Ngapain gue kayak-kayak begitu? Sekarang sudah banyak yang masuk ke gorong-gorong, ngapain gue ikut-ikutan masuk," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (4/3/2016).
Kini, Pemprov DKI Jakarta kembali menghadapi persoalan terkait gorong-gorong.
Dari gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan, ditemukan tumpukan bungkus kabel yang ditengarai menghambat aliran air sehingga memunculkan genangan.
Basuki mengatakan, Jokowi dulu sampai masuk ke dalam gorong-gorong karena belum ada pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).
Sementara saat ini, kata dia, Pemprov DKI Jakarta telah banyak mempekerjakan PPSU dan pekerja harian lepas (PHL).
Basuki telah menginstruksikan pekerja kontrak itu untuk menelusuri penyebab genangan. (Baca: Ahok Cium Indikasi Korupsi Proyek Pembersihan Gorong-gorong)
"Ngapain? Untuk apa? Kalau gue masuk gorong-gorong, ngapain? Orang foto dari lu juga sudah banyak kok. Polisi juga sudah lihat, ngapain?" ucap Basuki.
Pada Desember 2012 lalu, Jokowi masuk ke dalam gorong-gorong Bundaran HI. Jokowi menemukan fakta bahwa diameter gorong-gorong di Bundaran HI hanya 60 sentimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.