JAKARTA, KOMPAS.com - Pemeriksaan urine dilakukan terhadap 42 perwira menengah (pamen) di lingkungan Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar), Senin (7/2/2016) pagi sehubungan dengan dugaan penyalahgunaan narkoba.
Tanpa pandang bulu, pemeriksaan ini juga beraku untuk para kepala kepolisian sektor, kepala satuan, dan para kepala unit.
Demikian disampaikan Kapolres Metro Jakbar Komisaris Besar Rudy Heriyanto Hadi Nugroho dan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Kaya Komisaris Besar Eko Daniyanto, Senin (7/2/2016).
Rudy mengatakan, urine seluruh pamen diperiksa di ruang Rupatama lantai dua Polres Metro Jakbar.
"Urine saya sendiri juga diperiksa. Demikian pula urine para kapolsek, para kasat dan para kanit. Jumlah seluruh personil yang diperiksa 42 orang," tutur Rudy.
Kepada jajarannya, ia mengingatkan bahwa tidak ada toleransi lagi bagi para pamen yang terbukti mengonsumsi narkoba.
"Langsung kita proses dan bebas tugaskan sementara. Bagaimana mau membersihkan Jakbar dari penyalahgunaan narkoba kalau internal Polres Metro Jakbar sendiri belum steril dari penyalahgunaan ini. Pasti akan banyak ketidakberesan saat bertugas," ujar Rudy saat dihubungi.
Penggerebekan di Paninggaran
Di hari yang sama, Tim Gabungan Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) menggerebek pemukiman di Kelurahan Paninggaran, Kebayoran Lama.
Sebanyak 14 pria dan lima perempuan yang diduga pengonsumsi sabu, diamankan.
Kombes Eko Daniyanto lewat pesan telepon genggamnya menyampaikan, penggrebekan di Kelurahan Paninggaran ini melibatkan 114 anggota tim gabungan.
Mereka terdiri dari enam anggota Subden POM Cijantung dan Intel Kodim Jaksel, 13 anggota Sabhara Polres Metro Jaksel, 72 anggota reserse Narkoba Polres Metro Jaksel, 9 anggota Badan Narkotika Nasional Kota, serta 4 anggota K9 Dit Sabhara Polda Metro Jaya bersama dua ekor anjing mereka.
"Dari Operasi Fajar ini disita 17 jarum suntik, 10 bong sabu, enam paket sabu, satu paket putau, badik, samurai dan pisau masing masing sebilah, 16 telepon genggam, 4 dompet, dua buku tabungan dan tiga kartu anjungan tunai mandiri," papar Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.