Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sekarang Saya Putuskan Ikut "Teman Ahok"

Kompas.com - 07/03/2016, 16:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan akan mengikuti langkah-langkah yang dilakukan oleh pendukungnya, Teman Ahok.

Untuk saat ini, Basuki menunggu Teman Ahok dapat mengumpulkan persyaratan satu juta fotokopi KTP dan mencantumkan nama calon wakil gubernur.

"Sekarang saya putuskan untuk ikut Teman Ahok. Saya tidak mau anak-anak muda ini kecewa," kata Basuki di Balai Kota, Senin (7/3/2016).

Keputusan ini diambil sekalipun nantinya partai politik akan marah dan tidak mendukung dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, terutama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Tahu-tahu anak-anak ini nanti tidak bisa mengumpulkan (fotokopi KTP), terus ada oknum KPU (Komisi Pemilihan Umum) DKI tidak profesional, dia batalin persyaratan dukungan (independen) semua. Soalnya, potensi saya batal (maju independen) ini gampang banget, loh," kata Basuki.

Dengan begitu, Basuki mengimbau Teman Ahok untuk dapat memahami risikonya bahwa ia tetap maju sebagai calon independen dan tidak membuka peluang bagi partai politik untuk dapat mengusungnya.

"Risiko di saya, lho. Ini ibarat sudah naik bus, mobil bagus sampai ke kota, ada sopir lengkap, kalian (Teman Ahok) ngajak saya naik bus. Eh mereka jawabnya apa, 'Kan Bapak naik bus sama kami, orang rame-rame. Kalau naik mobil mewah kan kami tidak ikut, Pak,'" ujar Basuki.

Pertemuan antara Basuki dan Teman Ahok berlangsung pada Minggu (6/3/2016) malam di Pantai Mutiara, Jakarta Utara. Pertemuan berlangsung hingga pukul 22.30.

Dalam pertemuan itu, Basuki menjelaskan berbagai risiko yang akan diterima jika maju melalui jalur independen. Sebab, mereka harus mengumpulkan persyaratan satu juta fotokopi KTP, kembali mengisi nama calon wakil gubernur, dan lain-lain.

"Saya berusaha menjelaskan situasi bahaya. Namun, mereka juga sepakat, ya sudah, kalau kalian sudah sepakat, saya ikuti kalian saja kalau begini," kata Basuki. (Baca: Saat Teman Ahok Mencuri Perhatian Sang Gubernur... )

Kompas TV Jubir Teman Ahok : Ahok Nyaman dengan Djarot - Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com