Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Semua Keputusan Ada di Tangan Ahok

Kompas.com - 07/03/2016, 20:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono menghargai keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memutuskan untuk ikut Teman Ahok.

Gembong yakin, Ahok (sapaan Basuki) sudah paham risiko yang akan didapat terkait pilihan tersebut.

"Semua keputusan kan ada di tangan Ahok. Masa sih, seorang calon gubernur tidak punya prinsip dan tidak punya hitung-hitungan, tidak punya jalan keluar apa yang menjadi tuntutan Teman Ahok? Kan begitu," ujar Gembong ketika dihubungi, Senin (7/3/2016).

Bagi Gembong, sikap PDI-P terkait kondisi ini sudah jelas. Bagaimanapun juga, Ahok tetap harus mengikuti mekanisme partai jika memang ingin diusung. Mekanisme itu butuh waktu sehingga partai tidak bisa begitu saja menyatakan bahwa mereka mengusung Ahok.

Begitu pula dengan permintaan Ahok yang ingin Djarot Saiful Hidayat menjadi wakil gubernurnya lagi, Gembong mengatakan, keputusan mengenai hal itu tidak bisa dilakukan secara gegabah dan cepat.

Sebuah partai selalu memiliki mekanisme dalam mengambil keputusan. Dia mengatakan, PDI-P sudah menghargai sesuatu yang dikerjakan Teman Ahok dan keputusan yang kini diambil Ahok.

Dia meminta Teman Ahok dan Ahok juga memahami kondisi dan mekanisme yang harus dijalankan partai. (Baca: Ahok Masih Ingin Tunggu PDI-P, Teman Ahok Tak Sanggup)

"Janganlah kami dipaksa pada hari ini menetapkan calon dari PDI-P, katakanlah calon wakil gubernur. Jangan dipaksa seperti itu karena semua itu harus melewati tahapan dan mekanisme yang sudah ditetapkan partai," ujar Gembong.

"PDI-P menghargai apa yang sudah dikerjakan Teman Ahok, tetapi Teman Ahok jangan memaksakan hal yang sudah menjadi ketentuan partai," tambah dia.

Kompas TV Ahok Putuskan Ikut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com