Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingatkan Teman Ahok, PDI-P Bukan Partai Kemarin Sore

Kompas.com - 08/03/2016, 19:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, partainya, PDI Perjuangan, adalah partai yang memiliki ideologi yang kuat dan memiliki sejarah panjang dalam perpolitikan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi adanya permintaan dari relawan pendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, yang sempat meminta PDI-P mengikuti jejak Partai Nasdem, yakni mendukung walaupun Ahok maju melalui jalur independen.

"Ini bukan dagang, Bos. Ini masalah prinsipil, tata kehidupan pemerintah, dan perpolitikan Indonesia. PDI-P disamakan dengan Nasdem, beda, sangat beda! Masing-masing partai punya karakter sendiri. PDI-P bukan partai kemarin sore," kata Djarot di Balai Kota, Selasa (8/3/2016).

Saat ini, PDI-P tercatat memiliki 28 kursi di DPRD DKI, sedangkan Nasdem hanya lima kursi. PDI-P tercatat menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Meski demikian, Ahok akhirnya memutuskan akan maju melalui jalur independen dengan dukungan Teman Ahok. Dengan majunya ia melalui jalur independen, Ahok memutuskan tidak lagi menggandeng Djarot yang notabene kader PDI-P.

Djarot mengaku tidak mempermasalahkan keputusan itu. Ia juga belum tahu apakah nantinya akan diusung partainya maju pada Pilkada 2017. Saat ini, ia mengaku fokus menyelesaikan tugasnya sebagai wakil gubernur.

"PDI-P deklarasi, saya juga belum bisa jawab. Kalau aku relawan, saya bisa jawab. Kan enak saja, ya kapan? Kapan? ha-ha-ha," kata mantan Wali Kota Blitar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com