Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bela Teman Ahok yang Disebut Lakukan Deparpolisasi

Kompas.com - 08/03/2016, 23:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membela kelompok relawannya, Teman Ahok, yang disebut melakukan usaha peniadaan peran partai politik (parpol) atau yang kemudian dimunculkan dengan istilah deparpolisasi.

Menurut Ahok, sapaan Basuki, Teman Ahok sebenarnya bukan orang yang anti-partai sehingga melakukan deparpolisasi seperti itu.

"Awalnya saya juga pikir apakah Teman Ahok ini enggak suka parpol, apalagi ketika (data) KTP sudah mulai kumpul, mereka bilang mungkin mau jaring calon wakilnya Ahok. Waktu itu saya pikir, kacau nih anak-anak," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (8/3/2016) malam.

"Saya lalu undang mereka ketemu, dan saya tanya apakah kalian anti-parpol? Jawabannya, tidak," tambah dia.

Ahok mengatakan, apa yang dilakukan Teman Ahok semata karena takut Ahok tidak diusung lagi oleh partai.

Jika sudah seperti itu, mereka akan kehilangan sosok pemimpin ideal di mata warga.

Ahok mengatakan, Teman Ahok tidak ingin berspekulasi dengan berani mengikhlaskan Ahok maju lewat jalur parpol. Sebab, keputusan parpol biasanya sering berubah pada detik-detik akhir.

Dia tidak ingin Ahok mengalami kemungkinan terburuk itu, dan akhirnya tidak jadi maju pilkada.

Pada akhirnya, Teman Ahok pun meminta Ahok memberi nama wakil lain, kecuali Djarot Saiful Hidayat yang berasal dari partai.

Cara tersebut dinilai paling aman karena artinya pasangan Ahok sebelumnya tidak akan menghambat kinerja Ahok juga.

"Jadi lebih aman kami ngusung Bapak (meniru ucapan Teman Ahok)," ujar dia.

Prasetio Edi Marsudi menilai adanya upaya deparpolisasi yang dibangun di Indonesia. Indikator itu, kata dia, dilihat dari adanya upaya untuk meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepala daerah.

Hal ini disampaikan Prasetio dalam menanggapi langkah relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.

Kelompok relawan itu mengupayakan agar Basuki ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen atau tanpa partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com