Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril dan Adhyaksa Kesal Dicitrakan Anti Agama Lain

Kompas.com - 12/03/2016, 16:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra dan Adhyaksa Dault kesal akan adanya upaya mencitrakan mereka sebagai orang yang anti terhadap agama lain.

Mereka berdua menilai, upaya tersebut merupakan cara yang tidak baik dalam kehidupan berdemokrasi. (Baca: Yusril Akan Terus "Blusukan" untuk Mengetahui Permasalahan Warga Jakarta).

Yusril mengaku tidak anti terhadap agama selain yang dianutnya. Sebab, menurut Yusril, dia bergaul dengan banyak orang dari latar belakang agama berbeda.

"Saya pernah jadi pengurus Klenteng, saya juga dekat dengan komunitas Gereja Tugu. Saat peluncuran buku di hari ulang tahun saya kemarin, mereka ikut hadir bermain musik," kata Yusril dalam kunjungannya ke rumah Adhyaksa di Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016).

Karena itu, Yusril meminta pihak-pihak yang menyudutkannya agar tidak lagi berbuat hal demikian.

Ia mengajak pihak-pihak itu untuk berkampanye lebih sehat. "Janganlah membuat suatu isu yang bukan berasal dari diri kita sendiri," ujar dia.

Hal yang sama dilontarkan Adhyaksa. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mengungkit-ungkit kembali sikap Gubernur Basuki Tjahaja Purmama atau Ahok yang pernah membocorkan pembicaraan tertutup di antara mereka.

Menurut Adhyaksa, sikap Ahok itu telah membuat dia dituding anti terhadap agama lain. (Baca juga: Adhyaksa Dault dan Ambisinya Jadi Gubernur Jakarta).

"Padahal waktu itu udah salaman (dengan Ahok), janji, Pak ini jangan sampai keluar (dibeberkan) ya. Eh, ternyata muncul sampai di Mata Najwa. Gara-gara itu saya dicap anti-kristen padahal konteks omongan saya tidak seperti itu," kata Adhyaksa.

Sebagai informasi, pertemuan yang dimaksud Adhyaksa adalah saat ia menemui Ahok di Balai Kota beberapa bulan lalu.

Saat itu, di dalam ruang kerja Ahok, Adhyaksa sempat berujar bahwa ia akan mendukung Ahok, bahkan sampai menjadi presiden pun, apabila Ahok beragama Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com