Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Mati Istri yang Sedang Hamil Anak Ketiga

Kompas.com - 13/03/2016, 09:02 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Dadang Hidayat (46), warga Gang Tower III RT 01/RW 02 Kampung Tegaldanas, Desa Hegarmukti, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, tak mampu membendung kesedihan.

Sesekali, pria ini menutupi wajah dan menjenggut rambutnya sendiri menggunakan kedua tangannya.

Dadang tak mampu menyaksikan proses pemakaman putrinya, Ani Fitriani (26), di tempat pemakaman keluarga di dekat rumahnya.

Dia juga tak menyangka, putri kesayangannya tewas secara tragis setelah ditembak di bagian kepala oleh suaminya sendiri, Brigadir ACK (28), anggota Satuan Detasemen D Brigade Mobile (Brimob), Sabtu (12/3/2016) pukul 02.00 dini hari.

Terlebih lagi, kondisi menantunya itu masih kritis setelah dia melakukan upaya bunuh diri dengan menembak bagian lehernya.

Menurut pantauan Warta Kota di lokasi, ratusan kerabat dan sanak saudara menghadiri proses pemakaman Ani. Proses pemakaman itu dikawal ketat oleh anggota Brimob Polda Metro Jaya dan kepolisian setempat.

Saat jenazah Ani dimasukkan ke dalam liang lahat, Dadang seketika menangis. Pria yang mengenakan kaus warna abu-abu ini lalu terduduk di tepi liang lahat anaknya.

Sejumlah sanak saudara lalu menenangkan Dadang dengan mengelus punggung dan dadanya. Tak banyak ucapan dan teriakan yang terlontar dari mulutnya. Usai proses pemakaman, rombongan lalu kembali ke rumah duka.

Berdasarkan data yang diperoleh, Ani tewas saat tengah mengandung anak ketiga yang berusia lima bulan.

Anak pertama dan keduanya laki-laki, bernama Tyo Maulana Sandika (6) dan Fajar Maulana (2,5).

Sebelum ada bunyi tembakan sebanyak tiga kali, terdengar suara keributan dari dalam rumah. Diduga, ACK nekat membunuh istrinya menggunakan senjata api Colt.

Kepada wartawan, Dadang menyatakan, peristiwa naas itu terjadi di ruang tengah rumahnya pada Sabtu pukul 02.00 dini hari. Saat itu, dia dan sang istri terbangun dari tidur karena mendengar bunyi tembakan sebanyak tiga kali.

"Saat saya cek, rupanya anak saya sudah tengkurap, dan dari kepalanya keluar darah. Tak jauh dari situ, menantu saya telentang dengan kondisi leher ada darah," kata Dadang di rumahnya, Sabtu.

Mengetahui kondisi anaknya berlumuran darah, Dadang lalu berteriak histeris. Bahkan, suaranya kini menjadi serak dan terdengar parau akibat berteriak terlalu keras. Takut pistol tersebut kembali disalahgunakan, Dadang lalu memindahkannya ke atas meja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com