Buniarti, sang ibu, mengatakan, senantiasa mendukung keputusan puteranya itu dengan doa.
"Serahkan saja sama Tuhan-lah, gimana gitu ya. Support doa, kita enggak bisa apa-apa, karena kalau uang enggak punya kan," kata Buniarti seperti dikutip dari antaranews.com, Jumat (11/3/2016).
"Kita enggak bisa minta dukung sama orang pakai beras, uang kayanya gimana ya, nanti masyarakat bukannya tambah pinter tapi digunain orang," kata nenek enam cucu itu.
Buniarti mengaku setiap pagi masih menelepon Ahok untuk mengecek kesehatan putera sulungnya itu.
Saat ditanya apakah dia khawatir dengan keselamatan Ahok saat menghadapi penertiban Jakarta, seperti relokasi Kalijodo, dia menjawab tegas, tidak. Menurut dia, hal itu memang sudah menjadi tugas Ahok sebagai pemimpin.
"Enggak takutlah, ya kita berdoa saja. Itu kan supaya negara kita maju maka kita harus berkorban juga."
"Pak Ahok masih untung bisa ketemu anak istri meski harus pulang malam-malam. Kalau orang zaman dulu, berjuang, pulang belum tentu pulang. Belum tentu bisa lihat anak istri."
"Jadi, mereka itu berjuang demi negara yang dicintai, kalau ini Pak Ahok belum ada apa-apanya ya. Kita harap semua masyarakat Indonesia mau belajar cinta negara kita ya supaya negara kita maju," kata Buniarti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.