Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Setiap Hari Ada Metromini Terjaring Razia

Kompas.com - 15/03/2016, 13:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kompleks Terminal Bus Rawa Buaya, Rusbandi, bercerita tentang bus metromini yang hampir setiap hari terjaring razia dan ditampung di tempatnya.

Berdasarkan catatan angkutan umum yang diamankan di sana, sejak bulan Desember 2015 hingga 11 Maret 2016, setiap hari bus metromini diamankan dengan jumlah unit yang bervariasi, mulai dari satu hingga puluhan unit.

"Ada yang berturut-turut lima hari masuk (pul), terus selang sehari enggak masuk, besoknya masuk lagi. Bisa dibilang, memang hampir tiap hari," kata Rusbandi kepada Kompas.com di kantornya, Selasa (15/3/2016).

Tiga hari setelah razia angkutan umum besar-besaran oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta saja, yakni 7-18 Desember 2015, masih ada belasan bus metromini yang terjaring razia.

Bus metromini yang terjaring razia pada tanggal 22 (satu unit), 23 (tiga unit), dan 28 (11 unit) Desember 2015.

Berlanjut pada bulan Januari 2016, terhitung ada 19 hari petugas menjaring bus metromini tak laik jalan.

Bus metromini yang paling banyak diamankan ialah pada tanggal 5 Januari, sebanyak sembilan unit, sedangkan yang paling sedikit ada pada tanggal 8, 12, 14, 21, dan 27 sebanyak satu unit per harinya.

Total bus metromini yang diamankan di pul Rawa Buaya sejak 7 Desember 2015 sampai 11 Maret 2016 adalah 356 unit.

Jumlah itu baru dari satu pul, belum ditambah dengan tempat penampungan angkutan umum lainnya yang terkena razia, seperti pul di Cilincing, Jati Baru, dan pul lainnya.

Pada hari ini, rencananya, sopir metromini ingin berunjuk rasa ke Balai Kota DKI Jakarta. Namun, unjuk rasa dibatalkan karena perwakilan sopir belum mendapatkan izin keramaian dari Polda Metro Jaya.

Salah satu tuntutan para sopir adalah untuk meminta perpanjangan waktu eksekusi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Usia Umur Kendaraan. Mereka mengaku umur kendaraan metromini kebanyakan sudah mencapai 20 tahun sehingga perda itu dianggap memberatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com