Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Jingkrak Lagi di Dadap Ceng In

Kompas.com - 21/03/2016, 19:33 WIB

KOMPAS.com - Malam mulai menyapa di ujung utara Kabupaten Tangerang, Sabtu (19/3/2-16).

Hujan baru reda seusai mengguyur tanah di kawasan lokalisasi Dadap Ceng In, di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang.

Empat wanita muda asyik bercanda tawa bersama seorang wanita lebih tua yang disapa mami.

Mereka nongkrong di warung warga. Begitu asyiknya, mereka cuek saja ketika tim gabungan dari polsek, TNI, Satpol PP, dan masyarakat melintas.

"Kami sudah tidak bekerja lagi karena semua kafe, karaoke, dan pub di sini sudah ditutup. Kami belum pulang karena diminta tinggal dulu sementara sampai selesai mengikuti pelatihan dari Kementerian Sosial RI," tutur Mila (27), warga asal Indramayu, Jawa Barat.

Menurut rencana, pelatihan diadakan dua tahap pada Mei. Setelah menjalani pelatihan, pekerja seks komersial harus keluar dari tempat itu.

Entah pulang kampung atau bekerja di tempat lain. Sambil menunggu pelatihan, mereka diperbolehkan tinggal di situ.

Kafe, karaoke, dan pub yang berjajar di sepanjang lebih dari 1 kilometer jalan di kawasan ini terlihat gelap gulita.

Semua pintu tempat hiburan malam terkunci. Sebagian digembok dari luar. Tak ada keramaian di sepanjang jalan.

Tak ada jingkrak-jingkrak mengikuti musik dangdut yang biasa terdengar di tiap warung remang-remang di situ.

Kawasan lokalisasi Dadap Ceng In, Sabtu malam, terlihat berbeda dibandingkan dengan hari yang sama dua pekan sebelumnya.

"Malam minggu ini sama sekali tidak ada kafe, karaoke, dan pub yang buka. Bisa jadi karena sebagian dari mereka sudah ada yang keluar dari sini dan pulang kampung. Juga mungkin karena mereka takut soalnya setiap malam ada razia yang dilakukan polisi dan patroli gabungan," kata Acip, Danton RW 003 Kelurahan Dadap, Sabtu malam.

Sepinya kawasan ini tak lepas dari rencana penataan kawasan. Kawasan ini bakal jadi ruang terbuka hijau dan kawasan Islamic Center.

Pemerintah Kabupaten Tangerang membongkar bangunan liar yang terdiri dari 72 tempat hiburan malam, seperti kafe, karaoke, dan pub.

Acip menceritakan, sekitar tahun 1982, saat dia pindah dari Muara Karang ke Dadap, sudah terbangun lima kafe di Dadap Ceng In.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com