JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M. Iqbal mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari titik-titik yang dijadikan tempat melakukan aksi unjuk rasa oleh para kelompok sopir angkutan umum. Demonstrasi sopir yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Umum (PPAD) rencananya digelar pada hari ini, Selasa (22/3/2016).
"Imbauan bagi pengguna jalan agar menghindari akses di gedung DPR dan Istana Negara. Tapi kita akan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya seusai acara pisah sambut Kapolda Metro Jaya di Balai Metro Jaya, Senin (21/3/2016) malam.
Iqbal menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan kendaraan water canon dan pasukan anti huru-hara untuk mengantisipasi gangguan yang muncul karena aksi demonstrasi tersebut.
"Jelas, bahwa skenario terburuk kita selalu ada. Untuk antisipasi itu kita sudah mapping. Yang jelas penggalangan maksimal. Terus kita sudah menyiapkan satuan tugas, baik dari anti huru-hara, Sabhara, terus sesuai eskalasi dari Brimob dan tim penegakan hukum juga ada," ucapnya.
Iqbal mengatakan, pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan berdasarkan situasi di lapangan. Pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan jika para pengunjuk rasa sudah berkumpul di Medan Merdeka Barat.
"Situasional sifatnya. Jadi ketika mereka sedang melakukan titik kumpul di Merdeka Barat, kami akan mengalihkan arus. Nanti kalau mereka sudah di satu lokasi di depan Istana, nanti kita buka lagi," tambahnya.
Namun Iqbal meyakini aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh PPAD tersebut akan berjalan kondusif. Pasalnya pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para koordinator aksi tersebut.
"Kami kira kondusif. Teman-teman dari angkutan umum, mereka memahami bahwa penyampaian pendapat di muka umum harus dilakukan, tuntutannya jelas, dan mereka paham sekali bahwa mereka tidak akan melakukan kegiatan-kegiatan di luar yang disepakati," ujarnya.
PPAD bersama Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) akan mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.
Para sopir juga meminta Kemenkominfo untuk membekukan operasi perusahaan angkutan yang menggunakan kendaraan berpelat hitam, seperti Uber dan Grab.
Unjuk rasa hari ini akan berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan jumlah pendemo sebanyak 8.000 orang. Aksi tersebut akan berpusat di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.