Seperti diberitakan, unjuk rasa dilakukan oleh Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), yang menuntut pembekuan perusahaan penyedia jasa transportasi online.
"Bantuan bus dari Dishub ada 197 unit, terdiri atas 140 bus sekolah, 49 bus angkutan malam hari, dan delapan bus karyawan DKI. Semuanya untuk membantu mengangkut penumpang," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Bus Sekolah Dishubtrans DKI Jakarta Moh Insaf, Selasa pagi.
Insaf menjelaskan, pembagian bus bantuan itu diperhitungkan berdasarkan pada kondisi tiap-tiap terminal di lima wilayah yang ada di DKI Jakarta. Sampai saat ini, peruntukan bus bantuan paling banyak berada di wilayah Jakarta Timur.
Selain menyediakan ratusan bus bantuan, PT Transjakarta juga memberlakukan pembayaran secara tunai, khusus hari ini.
Dengan begitu, penumpang yang biasanya menggunakan jasa angkutan umum non-transjakarta bisa naik bus tersebut tanpa harus membeli tiket seharga Rp 40.000 terlebih dahulu.
Sebelumnya diberitakan, PPAD dan Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.
Mereka juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membekukan operasi perusahaan tersebut yang menggunakan kendaraan ber-pelat hitam sebagai angkutan umum, yakni Uber, Grab, dan perusahaan angkutan umum sejenis lainnya.
Unjuk rasa direncanakan berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan massa terdiri atas 8.000 orang.
Menurut informasi yang dihimpun, massa juga akan melakukan sweeping kendaraan-kendaraan yang dicurigai sebagai angkutan umum ilegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.