Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Keluhkan Aksi Tutup Jalan Pengendara Angkutan Umum

Kompas.com - 22/03/2016, 11:04 WIB
Fidel Ali

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat kecewa dengan aksi tutup jalan yang dilakukan oleh sekitar ratusan pengendara angkutan umum dan taksi. Mereka kecewa lantaran jalan yang dilalui macet parah hingga ditutup oleh peserta aksi.

"Saya kan mau kerja, ada rapat. Sudah hampir 2 jam saya berhenti di jalan begini," kata Toni, pengemudi mobil yang terjebak macet di Jalan Jendral Gatot Subroto kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2016).

Aksi penutupan jalan itu membuat pengendara jengkel, beberapa ada yang menyalakan klaksonnya secara beramai-ramai, ada juga yang geleng-geleng kepala melihat kenyataan tersebut.

Toni juga menyesalkan aksi tutup jalan tersebut. Menurutnya aksi itu justru membuat masyarakat tidak simpatik, cenderung membuat orang lain menjadi kesulitan.

"Ini kan jalan besar mas, banyak kendaraan lewat jalan sini. Tidak ada aksi ini saja sudah macet, apalagi ditambah mereka," sambung Toni.

Bukan hanya Toni, pengendara lainnya juga mengeluhkan hal serupa.

"Kesal juga mas, sudah macet-macet begini, siang dan panas, lalu jalan ditutup. Mereka enggak mikirin dampaknya ke orang lain apa?" ujar seorang pengendara sepeda motor.

Peserta aksi yang menggunakan baju berwarna biru dan putih ketika ditemui Kompas.com menyebut aksi mereka merupakan upaya agar pemerintah bertindak tegas terhadap transportasi berbasis daring.

"Kami begini supaya pemerintah tegas, kita blokir saja sekalian," kata Omet, seorang sopir taksi.

Aparat kepolisian sempat berusaha mengatur lalu lintas, beberapa peserta aksi ada yang akhirnya memindahkan kendaraannya, ada pula yang justru terlihat berdebat dengan polisi.

Pengamatan Kompas.com, kemacetan sudah terjadi sejak turunan flyover di perempatan Kuningan. Sekitar ratusan kendaraan taksi diparkir di sepanjang Jalan  Gatot Subroto mulai dari depan Gedung Telkomsel hingga di depan Gedung BKPM.

Tak sampai di situ, ternyata ratusan kendaraan taksi dan angkutan umum mulai dari angkot hingga bajaj ternyata juga memadati putaran di Semanggi hingga titik konsentrasi di depan Gedung DPR. Beberapa orang melakukan aksi penutupan di jalan tersebut, bahkan meminta para pengendara mengalihkan jalurnya ke jalan lain.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa hingga menutup jalan dilakukan oleh ratusan pengendara angkutan umum di Jakarta. Mereka meminta agar pemerintah menutup transportasi berbasis online. (Baca: Demo Sopir Angkutan Umum, Lalu Lintas Sekitar Senayan "Terkunci")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com