Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bikin Megawati dan Taufik Kiemas Bertengkar

Kompas.com - 25/03/2016, 08:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dan mendiang suaminya, Taufik Kiemas.

Bahkan, Basuki atau Ahok menceritakan dirinya pernah membuat Mega dan Taufik bertengkar akibat berbeda pilihan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.

"Makanya kami mau calonin ke DKI, Pak Taufik ribut sama Bu Mega. Banyak yang enggak tahu, Pak Taufik sampai masuk ke rumah sakit lho," kata Ahok, di Balai Kota, Kamis (24/3/2016).

Ahok mengatakan, Taufik kesal karena Mega memutuskan mengusung Jokowi-Ahok sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI 2012.

Padahal, lanjut dia, saat itu Jokowi-Ahok sama-sama belum dikenal masyarakat Jakarta.

"Bang Taufik maunya Pak Foke lho, karena lebih laku. Kan nilai survei Jokowi dan saya jauh sekali sama Pak Foke," kata Ahok.

Hanya saja, saat itu, menurut Ahok, Megawati meyakini rakyat akan mempercayai pasangan Jokowi-Ahok karena memiliki rekam jejak baik.

Taufik Kiemas tidak percaya dengan pandangan istrinya tersebut. Sementara di sisi lain, Megawati bersikeras mengusung Jokowi-Ahok.

"Makanya begitu kampanye, Bu Mega yang pimpin sendiri. Makanya kami menang," kata Ahok.

Begitu menang, Ahok enggan berterima kasih kepada Taufik. Sebab, menurutnya Taufik tidak berjasa atas kemenangan pasangan Jokowi-Ahok.

Sebelumnya Taufik juga dibuat kesal oleh Ahok karena menolak maju sebagai calon wakil Bupati Belitung Timur oleh PDI-P, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Belitung Timur, hingga suara warga Belitung yang pecah di Pemilu 2004.

PDI-P mendapat suara 10 persen dan partai yang diikuti Ahok, Partai Indonesia Baru (PIB) juga mendapat 10 persen suara.

"Udah bersitegang lho itu kemarin Pak Taufik sama Bu Mega. Saya punya teman yang teman dekat juga sama Pak Taufik, dia panggil saya 'Hok lo dosa, Hok. Lo bikin suami istri berantem gara-gara lo'," ujar Ahok tertawa mengenang pengalamannya dengan Taufik dan Mega.

Kompas TV Megawati: Pak Ahok, Yang Jantan Dong!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com