Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Ibadah Paskah di Depan Istana, Jemaat GKI Yasmin Nyanyikan Indonesia Raya

Kompas.com - 27/03/2016, 15:28 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan jemaat dari GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia mengakhiri rangkaian ibadah Paskah yang diselenggarakan di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat pada pukul 14.50 WIB.

Sebagai penutup ibadah tersebut, para jemaat menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Menurut juru bicara GKI Yasmin Bona Singalingging, hal tersebut dilakukan untuk menunjukan bahwa para jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia adalah warga negara Indonesia juga.

"Kami ini warga Indonesia juga. Kami sebagai warga Indonesia yang meminta hak kebebasan untuk beribadah," ujarnya di Seberang Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2016).

Bona berharap gereja GKI Yasmin yang berada di Bogor dan Gereja HKBP Filadelfia di Bekasi segera dibuka segelnya sehingga bisa digunakan kembali.

Ia meminta pemerintah serius menanggapi permasalahan ini. (Baca: Gereja Disegel, Jemaat GKI Yasmin Ibadah Paskah di Depan Istana ).

"Kami hanya bisa melakukan hal seperti ini. Kami akan mengingatkan terus pemerintah bahwa tidak boleh ada diskriminasi yang terjadi di negeri ini. Kami akan terus melakukan ini sampai dua gereja yang disegel dibuka," ucapnya.

Pantauan Kompas.com, setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, para pendeta membagi-bagikan telur Paskah kepada jemaat maupun warga yang berada di sekitar Istana Negara.

Para jemaat tampak antusias menerima telur Paskah yang dibagikan oleh para pendeta.

Setelah mendapatkan telur Paskah, para jemaat saling mengucapkan "Selamat Hari Paskah" kepada jemaat lainnya.

Mereka ada yang hanya bersalaman hingga berpelukan dalam mengucapkan hal tersebut.

Sebelum meninggalkan lokasi ibadah, terlihat para jemaat saling bergotong royong dalam membereskan barang yang sempat mereka gunakan untuk rangkaian ibadah di depan Istana Negara.

Selain itu, mereka membersihkan sampah disekitaran lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com