Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Gedung Lambat, Ratusan Murid SMPN 164 Terpaksa Menumpang di SD

Kompas.com - 29/03/2016, 15:11 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah memasuki tahun keempat, pembangunan gedung SMPN 164 Jakarta hingga kini masih belum rampung. Pantauan Kompas.com, dari luar area sekolah, terlihat ruang-ruang kelas di lantai tiga dan empat belum terbentuk.

Hanya terlihat susunan kerangka besi dan baja pada bagian atap sekolah tersebut. Sedangkan ruang kelas di lantai satu dan dua sudah terbentuk dan akan difungsikan.

Warna kuning pucat menghiasi seluruh tembok ruangan tersebut. Walau demikian, debu tebal dan tanah yang sudah mengering, menempel di lantai keramik sekolah tersebut.

Dian Ardiahanni/Kompas.com Kondisi gedung SMPN 164 Jakarta yang terbengkalai, Selasa (29/3/2016).
Beberapa toilet di SMPN 164 Jakarta pun ada yang belum dipasangi kloset. Dinding toilet-toilet itu nampak belum selesai dirapikan.

Anak-anak tangga di gedung sekolah itu belum berkeramik. Sampah gelas plastik tercecer di hampir setiap sudut anak tangga. Bahkan, puing kayu dan triplek pun tampak berserakan di berbagai sisi sekolah.

Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana SMPN 164 Jakarta, Dibyo Wahyono mengatakan bahwa gedung sekolah itu sudah dimulai dikosongkan sejak tahun 2012.

Dian Ardiahanni/Kompas.com Kondisi gedung SMPN 164 Jakarta yang terbengkalai, Selasa (29/3/2016).
Pada awal September 2012, tahap pertama pembangunan ulang gedung tersebut sudah mulai dikerjakan. Ia mengatakan, ketika itu, pembangunan gedung sekolah hanya dilakukan pada lantai satu dan dua.

Pembangunan untuk lantai ketiga dan keempat baru dilanjutkan pada pertengahan tahun 2015.

"Kenapa pengerjaannya berhenti saya juga enggak tahu. Katanya sih lagi tender," ucap Dibyo saat ditemui di SDN 05 Pagi Kebayoran Lama Selatan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Dian Ardiahanni/Kompas.com Kondisi gedung SMPN 164 Jakarta yang terbengkalai, Selasa (29/3/2016).
Padahal, lanjutnya, jika dikerjakan secara terus-menerus, pembangunan gedung SMPN 164 Jakarta sudah dapat digunakan pada awal tahun 2016.

Ia menambahkan, untuk sementara ini, seluruh siswa SMPN 164 Jakarta dipindahkan ke tiga sekolah dasar, yakni SDN 05, SDN 17, dan SDN 12 yang terletak di kawasan Kebayoran Lama Selatan. Di tiga sekolah itu ditampung 811 siswa SMPN 164 Jakarta.

"Kalau numpang terus kan repot, biayanya banyak. Perlu bayar air, listrik, kebersihan. Kata Ahok sih tahun 2017 nanti semua pembangunan sekolah yang belum jadi seperti ini akan rampung, tapi kan tergantung pemborongnya," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com