JAKARTA, KOMPAS.com - Bripka Triyono membunuh istrinya Ratnita Handriani (37) diduga karena sakit hati karena sering dimarahi korban. Tetangga sekitar tak menyangka oknum polisi anggota Pengaman Objek Vital (Pam Obvit) Polresta Depok itu nekat melakukan aksinya.
"Enggak sangka, kok kejam ya, harusnya kan melindungi gitu ya," kata seorang wanita tetangga Bripka Triyono, yang enggan disebutkan namanya di depan rumah pelaku, di Jalan Perjuangan, RT 02 RW 8, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis , Depok, Selasa (29/3/2016).
Meski Ratnita jarang bergaul dengan tetangga, ia mengatakan korban berperilaku baik.
"Jarang nangga (bertetangga), tapi dia orang baik kok," ujarnya. Ratnita dikenal pula sebagai sosok yang cantik.
"Orangnya cantik, istrinya kecil-kecil mungil, putih juga," ujarnya lagi. (Baca: Bunuh Istri, Oknum Polisi di Depok Sempat Karang Cerita)
Namun, kedua pasangan ini kerap terlibat pertengkaran. Waras (57) Ketua RT 02 RW 08 setempat mengakui, warga lingkungan tempat tinggal korban memamg kerap bercerita mengenai pertengkaran antara Bripka Triyono dan Ratnita.
Dari laporan warga yang ia dengar, Ratnita pernah mengatakan kalau suaminya polisi dengan ekonomi susah.
"(Ribut karena) Urusan pribadi. Kadang sama Pak Triyono sering dibilang polisi melarat (oleh korban). Lingkungan sini yang sering lapor," ujar Waras.
Waras tak ingat berapa lama keduanya mulai bertengkar. Ia juga mengatakan belum ada pihak yang mencoba memediasi. Maklum keluarga Bripka Triyono juga tertutup.
"Kalau masalah ribut dari tetangga katanya sering. Ya dari dulu," ujar Waras.