Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Jakarta Ditargetkan Beroperasi Awal 2019

Kompas.com - 30/03/2016, 07:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembanguman mass rapid transit (MRT) di Jakarta diperkirakan selesai pada akhir 2018.

Rencananya, MRT Jakarta mulai beroperasi secara komersial pada awal 2019.

PT MRT Jakarta menyatakan, penyelesaian pembangunan MRT pada akhir 2018 telah sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama dan sesuai dengan target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

"Sebagaimana yang telah ditargetkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada saat acara Rakernas salah satu Parpol pada 10 Januari 2016," kata pihak PT MRT Jakarta melalui keterangan tertulisnya, Selasa (29/3/2016).

Secara keseluruhan, pembangunan proyek MRT Jakarta yang sedang berlangsung ini terbagi atas 8 paket pekerjaan yang mencakup pekerjaan pembangunan jalur layang atau elevated (CP 101 – CP 103), pekerjaan pembangunan jalur bawah tanah atau underground (CP 104 – CP 106), railway systems & trackwork (CP 107), dan rolling stock (CP 108).

Pengerjaan proyek ini dilakukan enam kontraktor utama. (Baca: Ahok Desak Kontraktor MRT Selesaikan Proyeknya).

Demi memastikan penyelesaian pembangunan proyek MRT tepat waktu, manajemen PT MRT Jakarta mengaku selalu mengawasi kinerja kontraktor pelaksana dan menjamin kualitas pekerjaan para kontraktor. 

Selain dengan kontraktor, manajemen PT MRT Jakarta mengaku berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk memastikan kelancaran pembangunan proyek.

"Manajemen PT MRT Jakarta senantiasa memohon dukungan dari masyarakat dan seluruh stakeholders, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar pembangunan proyek MRT berlangsung dengan baik dan lancar hingga dapat selesai tepat waktu seperti yang telah disepakati bersama," ucap mereka.

Saat dimulai pada Oktober 2013, proyek MRT Jakarta ditargetkan selesai dan dapat beroperasi pada tahun 2018. (Baca juga: Ahok: MRT Tidak Siap untuk Asian Games 2018).

Namun, beberapa waktu lalu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyebut ada dua penyebab molornya pengoperasian MRT.

Pertama, belum tuntasnya pembebasan beberapa titik lahan di jalur layang. Kedua, adanya kesalahan teknis yang dilakukan salah satu kontraktor asal Jepang.

"Ada kemarin kontraktor agak ngaco sudah saya keluarin. Kontraktor yang dari Jepang enggak benar juga, katanya ada 57 green box yang salah cetak," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (18/3/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com