Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Ancam Akan Ceraikan Istri jika Tidak Mau Jalankan Aksi Penipuan

Kompas.com - 31/03/2016, 16:39 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap sepasang suami istri bernama Pandy Setiawan (28) dan istrinya Dewi Purnama Sari (26) karena melakukan penipuan dan pencurian terhadap ADP, seorang konsultan di perusahaan swasta.

Salah satu tersangka, Pandy, menceritakan ide penipuan ini berawal dari dirinya dan kemudian ia menyuruh istrinya Dewi untuk mencari mangsa lelaki hidung belang untuk menjadi korbannya.

Pandy mengaku mengancam akan menceraikan Dewi jika ia tidak mau melakukan hal tersebut.

"Istri saya, saya suruh gaet cowok karena sering jalan dengan cowok. Dia udah 2-3 kali jalan sama cowok, dia kira saya tidak tahu, padahal saya tahu. Saya ancam kalau enggak dikerjain saya ceraikan saja," ujar Pandy di Mapolda Metro Jaya, Kamis (31/3/2016).

Pandy mengaku sebelumnya ia bekerja menjadi sopir pribadi dan juga sebagai pengamen. Sedangkan istrinya dulunya adalah seorang sales promotion girl (SPG).

Pandy kemudian membuat kartu ATM palsu di Matraman, Jakarta Timur, dan ia pun mengatakan bahwa kartu ATM yang disita polisi sudah tidak aktif.

Pandy pun menuturkan, uang hasil kejahatan tersebut untuk dirinya bersenang-senang bersama teman-temannya.

"Duitnya dipakai buat beli HP tiga buah, cincin, dan jam tangan. Selebihnya buat foya-foya, clubing. Tapi bukan sama istri saya. Istri sudah kabur duluan ke Bogor," ucapnya.

Kata Dewi

Sementara itu, sang istri bernama Dewi bercerita, mulanya dia mengajak berkenalan ADP melalui kontak BBM. Hubungan mereka kemudian berlanjut sampai menjadi sepasang kekasih.

Dewi pun mengaku kepada ADP bahwa statusnya masih lajang. Ia menuturkan, saat berkenalan dengan korban mengaku bernama Hellen.

"Saya kenalan atas nama Hellen. Itu KTP dan rekening atas nama Hellen beli di Matraman," ujarnya. (Baca: Suami Istri Bersekongkol Tipu Korban sampai Puluhan Juta)

Dewi menceritakan bagaimana cara membobol ATM milik kekasihnya. Awalnya Dewi menawarkan kartu kredit kepada kekasihnya, kemudian ADP yang tidak memiliki kecurigaan memberikan KTP dan ATM yang lalu difoto oleh Dewi. Saat itu Dewi langsung menukar ATM ADP dengan ATM palsu miliknya.

"Kan saya bilang, saya tawarin kartu kredit, terus saya foto KTP dan ATM dia terus saya foto. ATM yang asli ditukar dengan ATM yang palsu," kata dia.

Kemudian kejadian tersebut terungkap setelah ADP menyadari uang di dalam rekening dibobol oleh seseorang. ADP menceritakan hal tersebut kepada Dewi, ADP berencana memblokir ATM tersebut, tetapi Dewi melarangnya.

Dewi mengatakan mempunyai kerabat yang merupakan anggota polisi di Polda Metro Jaya. ADP pun percaya dan akhirnya membiarkan rekeningnya tidak diblokir dengan harapan polisi segera menyelidiki siapa yang mengambil uangnya.

Sebelumnya, Pandy dan Dewi berhasil ditangkap polisi di area pertokoan Surapati Score Blok O9, Jalan PHH Mustofa, Pasir Layung, Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/3/2016).

Akibat ulahnya, para pelaku dijerat Pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.

Kompas TV Waspada Investasi Bodong!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com