Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Museum Bahari, Bangunan Bekas Gudang Rempah VOC

Kompas.com - 02/04/2016, 14:48 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah gencar melakukan penertiban di berbagai wilayah, salah satunya di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.

Daerah itu ditertibkan dengan tujuan merevitalisasi kawasan wisata bahari, di mana ada tempat bersejarah seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, dan Museum Bahari, yang kini tertutup oleh padatnya permukiman dan pertokoan di sana.

Andri Donnal Putera Kondisi depan Museum Kebaharian, Penjaringan, Jakarta Utara, yang ramai dengan kios, toko, dan aktivitas jual-beli, Sabtu (2/4/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengupayakan revitalisasi kawasan tersebut dengan menertibkan ratusan bangunan dan memindahkan ribuan kepala keluarga yang ada di sana.
"Bangunan Museum Bahari atau Museum Kebaharian dan Menara Syahbandar ini punya nilai sejarah yang sangat penting, karena merupakan salah satu peninggalan tertua zaman Belanda dulu," kata Kepala Museum Bahari Husnison Nizar kepada Kompas.com, Sabtu (2/4/2016).

Awalnya, bangunan Museum Bahari merupakan gudang untuk menyimpan rempah-rempah.

Sejarahnya, sebelum tahun 1500, kawasan Sunda Kelapa di muara Sungai Ciliwung merupakan pelabuhan Kerajaan Pajajaran. Tempat itu berkembang dengan dibangunnya pos perdagangan sebagai buah perjanjian antara warga lokal dengan orang Portugis, tahun 1522.

Pada tahun 1526-1527, Sunda Kelapa ditaklukkan oleh Fatahillah yang dibantu tentara-tentara Islam dari Cirebon dan Demak. Di sana pun didirikan Kota Jayakarta.

Penguasa Kota Jayakarta saat itu tidak menerima kehadiran orang Portugis hingga tahun 1596 datanglah kapal-kapal Belanda pertama kali di Sunda Kelapa.

Andri Donnal Putera Suasana di dalam Museum Kebaharian, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (2/4/2016). Pengunjung Museum Kebaharian paling banyak dari wisatawan mancanegara, dengan desain bangunan khas Eropa yang menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
Pada abad ke-17, tepatnya tahun 1610-1611, Belanda diberi izin membangun sebuah gudang serta sebuah benteng di sisi timur muara Sungai Ciliwung.

Kemudian, Belanda berhasil menaklukkan Jayakarta dan mendirikan Batavia di sana. Kawasan Sunda Kelapa didirikan benteng dan menjadi kantor pusat VOC di Asia tahun 1619.

Sepuluh tahun kemudian, tahun 1629, Batavia dikepung Sultan Agung Mataram. Pimpinan VOC saat itu, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen (JP Coen), meninggal setelah mengidap penyakit kolera.

Sepeninggal JP Coen, daerah sisi barat Sungai Ciliwung dikembangkan dan dikelilingi oleh tembok kota dan kubu-kubu. Kubu yang masih ada sampai saat ini adalah kubu Kulemborg dan Zeeburg.

Pada tahun 1652, barulah bagian tertua dari bangunan gedung rempah dibangun, yang sekarang dikenal dengan nama Museum Bahari. Gudang rempah tersebut diresmikan sebagai Museum Bahari pada tahun 1977, dengan gudang dan menara-menara kawal VOC di dalamnya.

Andri Donnal Putera Suasana di dalam Museum Kebaharian, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (2/4/2016). Pengunjung Museum Kebaharian paling banyak dari wisatawan mancanegara, dengan desain bangunan khas Eropa yang menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com