Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Sanusi Tidur Tanpa Kasur di Tahanan

Kompas.com - 03/04/2016, 11:51 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, kini mendekam di tahanan Polres Jakarta Selatan setelah terjerat dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (31/3/2016).

Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Surawan, mengatakan di tahanan tidak ada perlakuan khusus untuk Sanusi yang selama ini terkenal dengan gaya hidupnya yang mewah.

"Sama saja seperti yang lain, tidak ada yang khusus, ada beberapa tahanan KPK yang lain juga," kata Surawan, Sabtu (3/4/2016).

Surawan tidak menyebutkan kondisi tahanan, tetapi ia membenarkan bahwa Sanusi hanya tidur menggunakan alas biasa, tanpa kasur.

"Ya tidur di alas saja, kamar mandi juga ada, sama pokoknya seperti yang lain," ujar Surawan.

Tribunnews sebelumnya melaporkan bahwa Sanusi tidur beralaskan tripleks. "Sanusi di kamar sendiri. Nggak ada perlakuan khusus. Alas tidur cuma ada triplek, kasur untuk alas atasnya nggak ada. Tapi, kita kasih kebijakan bisa dibawakan oleh keluarga," kata sumber di Polres Jaksel yang dikutip Tribun.

Sanusi dilaporkan menempati sel berukuran sekitar 2,5x3 meter persegi. "Kipas angin nggak ada. Toilet di dalam ada. Lemari pakaian juga nggak ada. Kalau pakaian yah digeletakkan aja di lantai," kata sumber itu tentang fasilitas kamar yang ditempati Sanusi.

AKBP Surawan mengatakan bahwa pihaknya memperbolehkan keluarga untuk membawa perlengkapan atau barang-barang yang dibutuhkan.

Pada Sabtu pagi, keluarga Sanusi tampak datang membawakan sejumlah alat untuk bersih-bersih buat anggota DPRD DKI Jakarta tersebut. Mereka terlibat membawa kasur lipat, kipas angin, kain pel, serta satu untuk bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra itu. (Sapu, Kain Pel, hingga Kasur Lipat Diantarkan untuk Sanusi di Tahanan.)

Menurut Surawan, pengamanan di tahanan juga relatif normal seperti hari-hari biasa tanpa tambahan personel.

"Pengamanan seperti biasa kok, tetap aman, tidak perlu ditambah," tutup Surawan.

Mohamad Sanusi dititipkan di tahanan Polres Jaksel oleh KPK setelah dia tertangkap tangan menerima suap pada Kamis malam lalu. Ia ditahan penyidik KPK setelah menjalani pemeriksaan 1x24 jam dan ditetapkan sebagai tersangka. 

Kompas TV Suap Reklamasi Sanusi "Stop" di Sanusi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com