Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Anak yang Tewas Tersetrum di STC Kecewa Pelaku Divonis 1 Tahun Penjara

Kompas.com - 05/04/2016, 19:04 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Keluarga Amanda Dwi Nugroho, anak yang tewas tersetrum di Senayan Trade Center, mengaku kecewa akan vonis majelis hakim terhadap Kepala Teknisi Kelistrikan Senayan Trade Center (STC), Dani Dwi Putra.

Adapun Dani divonis satu tahun penjara karena dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Amanda.

(Baca: Ayah Korban: Harusnya Petinggi-petinggi STC yang Kena, Bukan Teknisi).

Vonis ini dibacakan majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016). Pembacaan vonis ini dihadiri orangtua Amanda, adik, dan kerabat lainnya.

Meskipun mengaku kecewa akan lamanya hukuman penjara yang dijatuhkan, Evelin Sandra Dewi, ibu korban, mengaku puas karena kasus ini bisa diproses hukum hingga persidangan.

"Yang penting di situ sudah dinyatakan bahwa memang ada unsur kelalaian dari pihak STC," kata Evelin.

Menurut dia, kekecewaan keluarga berangkat dari sikap pihak STC yang dianggap arogan.

"Awalnya kami bisa saja nggak memproses hukum. Kalau mereka datang baik-baik, nggak apa-apa," ujar Evelin.

Alih-alih meminta maaf, kata dia, pihak STC justru kerap memojokkan keluarga. Orangtua Amanda merasa dituding lalai dalam menjaga anak.

(Baca juga: Alasan STC Tak Mau Minta Maaf pada Orangtua Anak Tewas Tersetrum).

Selain itu, menurut dia, pihak STC sempat mengatakan bahwa Amanda meninggal karena mengidap asma.

"Sampai dibilang bapaknya sendiri enggak tahu kalau Amanda punya asma, kemudian dibilang mencari untung dari kematian anak," kata Evelin.

Setelah vonis ini, pihak keluarga berencana mengajukan gugatan perdata melawan manajemen STC untuk menuntut ganti rugi.

Namun, pihak keluarga masih akan menunggu apakah pihak STC mengajukan banding atau tidak atas vonis tersebut.

"Kita tunggu dulu apakah terdakwa mengajukan banding atau tidak dalam tujuh hari ke depan," kata Juliadi, kuasa hukum keluarga korban.

Amanda tewas tersengat listrik di pusat perbelanjaan STC pada 10 November 2014.

Dani yang merupakan Kepala Teknis STC ditetapkan tersangka oleh kepolisian satu tahun yang lalu.

(Baca: Anak yang Tewas Tersetrum di STC Sempat Dikira Kesurupan).

Berdasarkan proses penyidikan, Dani dinilai terbukti lalai karena listrik mengalir pada tempat yang tidak seharusnya dan menyebabkan Amanda meninggal dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com