Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwisaksana: Masa Dibilang Dapat Alphard, Mobilnya Juga Enggak Ada

Kompas.com - 06/04/2016, 14:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menyebut kabar mengenai suap terhadap dirinya sangat merugikan. Selain itu, tuduhan tersebut juga tidak mendasar.

Contohnya adalah kabar yang menyebut dia mendapatkan mobil Alphard untuk meloloskan raperda terkait reklamasi.

"Saya enggak menerima apa pun. Masak dibilang dapat Alphard, mobilnya juga enggak ada," ujar pria yang akrab disapa Sani ketika dihubungi, Rabu (6/4/2016).

Selain dikabarkan mendapatkan Alphard, Sani juga disebut diberi suap dalam bentuk umrah. Hal ini juga langsung dibantah.

Sani mengatakan, dia memang sempat pergi umrah beberapa waktu lalu. Namun, uang yang dia gunakan adalah uang tabungannya dan bukan merupakan hasil suap.

"Saya pernah umroh tapi enggak akhir tahun dan enggak ada kaitannya dengan dana dari sana (raperda)," ujar Sani.

Terkait dengan kasus suap yang menimpa anggota Balegda DPRD DKI, Sani mengatakan, seharusnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibiarkan bekerja tanpa ada rumor-rumor tertentu.

"Saya minta semua pihak untuk mengikuti proses hukum yang sedang berjalan di KPK dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak mendasar," ujar Sani.

Beberapa anggota Dewan diisukan menerima suap seperti Sanusi dalam bentuk perjalanan ke luar negeri. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsud dikabarkan pergi ke Amerika. Sementara Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin dan Triwisaksana dikabarkan pergi umrah.

Perjalanan mereka dibenarkan oleh Sekretaris Dewan DKI Muhammad Yuliadi. (Baca: Sekwan Benarkan Sejumlah Anggota DPRD DKI ke Luar Negeri pada Akhir 2015)

Kompas TV Kata Ahok Soal Kasus Suap Reklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com