Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Ikan-ikan di Teluk Jakarta

Kompas.com - 07/04/2016, 06:21 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Hadi (35) hanya bisa termenung. Di balik kemudi, ia menyaksikan reklamasi pulau yang habis mencaplok perairan di Teluk Jakarta.

Nelayan Muara Angke ini sesekali menggelengkan kepala sambil berucap ketidakpercayaannya. Saat berada di dekat reklamasi Pulau C dan D, mata Abdul tajam. Bukan reklamasi yang ia lihat, melainkan laut di sekitarnya dilihat dengan tajam.

"Ikan-ikan dulu ngumpulnya di sini (tempat reklamasi). Ini surga bagi nelayan tradisional," kata Abdul saat berbincang dengan Kompas.com di atas perahu nelayan, Teluk Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Berbagai macam ikan khas laut Jakarta ada di sekitar ini. Mulai dari ikan kembung, belanak, hingga kerang hijau ada di sekitar laut yang kini direklamasi menjadi pulau. Saat musim Barat, jumlah ikan pun melimpah.

Namun, sejak reklamasi, semua berubah. Abdul bercerita, biasanya dalam satu hari sebelum ada reklamasi, sekali melaut ia mendapat kurang lebih satu hingga dua kwintal ikan. Kini, pendapatan ikannya turun hingga 80 persen.

"Ditambah biaya nyari (melaut) berubah cukup besar. Kita tak bisa bernafas kalau begini," ungkap Abdul. (Baca: Nelayan Muara Angke Minta Presiden Batalkan Proyek Reklamasi)

Nelayan lainnya, Darmaji (56) bercerita, sebelumnya Teluk Jakarta adalah tempat ikan berkumpul. Setiap hari, ikan pasti didapat dalam jumlah besar jika nelayan pergi melaut. Ia meyakini, ikan yang sudah masuk Teluk Jakarta tak bisa lagi keluar. Sehingga nelayan mudah menangkap ikan.

"Jadi ikannya muter-muter saja di situ. Tiap hari pun saya pasti dapat banyak sebelum ada reklamasi ini," ungkap Darmaji.

Karena dianggap surga ikan, maka tak heran banyak nelayan dari daerah lain seperti Cirebon dan Tegal datang berburu ikan di Teluk Jakarta. Kini, pembangunan reklamasi pulau dianggap mematikan mata pencaharian nelayan.

Para kepala keluarga itu terpaksa gali lubang-tutup lubang hanya untuk menghidupi keluarga. (Baca: Pulau Reklamasi Teluk Jakarta yang "Untouchable")

Perwakilan Komunitas Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Muara Angke, Kuat, menyesalkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap nelayan tradisional. Sebab, hidup mereka bergantung pada laut yanh kini direklamasi.

"Mereka seperti dimatikan secara perlahan," ungkap Kuat.

Kompas TV Reklamasi Teluk Jakarta Terus Berlangsung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com