Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kasus Sanusi, Muncul Usulan Mosi Tidak Percaya untuk Pimpinan DPRD

Kompas.com - 07/04/2016, 18:44 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman memastikan akan segera menggalang mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPRD DKI Jakarta.

Mosi tidak percaya akan digulirkan untuk merespons sikap pimpinan DPRD DKI Jakarta yang dinilai tidak tegas dan tidak jelas, dalam menyikapi kasus dugaan suap yang menyeret mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.

“Iya, saya galang mosi tidak percaya. Ada ketidaktegasan pemimpin kita ini. Harusnya semua tidak melarikan diri dan ambil sikap,” kata Prabowo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2016) petang.

Menurut Prabowo, sampai saat ini, belum ada arahan maupun pertemuan yang digagas pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk menyikapi penangkapan Sanusi.

Sanusi ditangkap KPK karena diduga menerima suap terkait rancangan peraturan daerah reklamasi pantai utara Jakarta.

Bahkan, kata Prabowo, para pimpinan DPRD DKI Jakarta terkesan menghindar dan membiarkan kasus ini dimaknai secara bebas oleh masyarakat.

“Ini tidak ada, semua jalan sendiri-sendiri. Paling tidak ada coffee morning, ini tidak ada, tidak ada pertemuan sama sekali. Sampai hari ini, tidak ada sama sekali,” tutur Prabowo.

Dalam waktu dekat, Prabowo akan segera mengumpulkan rekan-rekannya sesama anggota DPRD DKI Jakarta untuk mengumpulkan tanda tangan menyetujui mosi tidak percaya.

Menurut dia, untuk mengajukan mosi tidak percaya, membutuhkan minimal 15 tanda tangan anggota Dewan. Adapun Prabowo merupakan kader Partai Gerindra, sama dengan Sanusi.

Kompas TV KPK Sebut Kasus Korupsi Sanusis Kasus Besar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com