Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD Pasar Jaya Siapkan 19 Pasar Alternatif untuk Pedagang Pasar Ikan yang Terkena Penertiban

Kompas.com - 08/04/2016, 13:03 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PD Pasar Jaya telah menyiapkan 19 pasar alernatif untuk menampung usaha para pedagang dari Pasar Ikan, Museum Bahari, dan Sunda Kelapa yang terkena penertiban.

Kepala Pengelola Pasar Ikan, Rahmat Suwandi mengatakan, pedagang yang terkena penertiban bisa memilih lokasi yang sesuai dengan jenis dagangan mereka.

"Pusat (PD Pasar Jaya) sudah merekomendasikan 19 pasar yang bisa dipilih para pedagang, tetapi tiap tempat memang terbatas," kata Rahmat kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2016).

(Baca juga: Pedagang Pasar Ikan Bongkar Lapak Dagangan).

Ke-19 pasar tersebut adalah Bojong Indah, Ganefo, Jembatan II, Jembatan IV, Pejagalan, Sawah Besar di Jakarta Barat.

Kemudian Pasar Jatirawasari dan Pasar Palmerah di Jakarta Pusat. Lalu Pasar Cakung, Duren Sawit, Pulo Gadung, Cipinang Kebembem, dan Sawah Besar di Jakarta Timur.

Dari 19 pasar tersebut, PD Pasar Jaya menyediakan 691 kios, 126 counter, dan 141 los.

Menurut data pengelola, dari 347 tempat usaha yang berdiri di Pasar Ikan, hingga Kamis (7/4/2016), ada 145 kios yang telah dibongkar.

Penertiban kawasan Pasar Ikan rencananya dilakukan pada Senin (11/4/2016). Sejumlah warga yang terkena penertiban, direlokasi ke Rusunawa Rawa Bebek.

Sebanyak 84 kepala keluarga di Pasar Ikan telah mendapatkan unit hunian di Rusunawa Rawa Bebek. (Baca: 84 KK Warga Pasar Ikan Dapat Unit Hunian di Rusun ).

Hari ini, hampir semua pedagang di Pasar Ikan mulai membongkar lapak dagangannya.

Kompas TVPemprov Minta Warga Pasar Ikan Pindah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com