Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Saya Daftar Cagub ke Partai, Kenapa Dianggap Aneh?

Kompas.com - 08/04/2016, 14:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, menanggapi sindiran yang ditujukan kepadanya karena mendaftar ke PDI Perjuangan untuk mengikuti proses penjaringan calon gubernur DKI Jakarta.

Yusril disindir karena dirinya merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), tetapi mendaftar ke partai lain untuk menjadi calon gubernur.

"Sekarang kan memang agak unik. Saya ketua umum partai melamar menjadi calon gubernur Jakarta," kata Yusril seusai shalat Jumat di Rawasari, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2016).

Namun, Yusril menganggap langkahnya mendaftar untuk ikut penjaringan calon gubernur bersama PDI-P bukan suatu masalah. Hal seperti itu, kata Yusril, pernah dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla saat maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2004.

"Ketika saya jadi ketua partai, saya kan pertama kali mencalonkan SBY-JK. Jadi, bukan sesuatu yang aneh. Pak SBY dan JK juga datang ke saya saat itu. Hal seperti itu normal saja. Entah kenapa sekarang dianggap aneh," ujar Yusril.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra bergerilya dari satu partai ke partai lainnya yang membuka pendaftaran sebagai cagub DKI. Secara aktif, dia mendaftar agar bisa masuk bursa cagub dari partai-partai itu.

Yusril sudah mengembalikan formulir pendaftaran cagub ke Partai Gerindra. Hal itu membuat dia resmi masuk dalam bursa cagub Partai Gerindra. Kemarin, perwakilannya, Ferry Noer, sudah mengambilkan formulir pendaftaran cagub DKI yang dibuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Yusril menjadi orang pertama yang mengambil formulir dari PDI-P. Rencananya, hari ini Yusril juga akan mendaftar ke Partai Demokrat.

"Intinya Pak Yusril mau maju lewat partai, tetapi partai kan ada mekanisme penjaringan. Siapa pun yang buka pendaftaran, kita ambil formulir," ujar Ferry, yang mewakili Yusril mengambil formulir di Kantor DPD PDI-Perjuangan, Jalan Tebet Raya, Kamis (7/4/2016).

Langkah Yusril itu mendapat tanggapan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Ini pertama dalam sejarah ada ketua umum partai yang enggak dapat suara melamar ke partai lain. Seru juga," kata Ahok, sapaan Basuki, di Jakarta Convention Center, Jumat.

 

Kompas TV Yusril ke Kader PBB: Jangan Pasif Terus!


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com