Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Pembuatan SKCK Akan Naik Jadi Rp 30.000

Kompas.com - 11/04/2016, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan sedang melakukan sosialisasi terhadap warga yang ingin membuat surat keterangan catatan kepolisian‎ (SKCK) di kantor polisi.

Sosialisasi tersebut dilakukan terkait rencana kenaikan tarif pembuatan SKCK pada bulan depan.

Rencananya, biaya pembuatan SKCK untuk warga negara Indonesia naik menjadi Rp 30.000 dari semula Rp 10.000.

Sementara itu, untuk warga negara asing, tarifnya menjadi Rp 60.000 dari semula Rp 10.000.

Namun, kebijakan itu belum diterapkan karena menunggu keputusan pimpinan kepolisian.

"Saat ini masih dalam tahap sosialisasi karena menunggu TR (telegraf)-nya," kata Kassubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2016).

Menurut dia, rencana kenaikan tarif pembuatan SKCK ini resmi dari negara. Dalam waktu dekat, tarif itu akan diberlakukan oleh pihak kepolisian.

Purwanta menyampaikan bahwa kenaikan tarif pembuatan SKCK ini seiring dengan kenaikan tarif pendapatan negara bukan pajak (PNBP)‎.

"Sosialisasi satu bulan. Sambil menunggu waktu pemberitahuan lebih lanjut," tutur dia.

Dikeluhkan

Sementara itu, Firman (32), warga Jagakarsa, mengeluhkan wacana kenaikan tarif pembuatan SKCK tersebut.

"Kalau masih Rp 10.000 mah masih masuk diakal. Jadi, Rp 30.000 mah keberatan," kata pria yang membuat SKCK untuk melamar pekerjaan ini.

Terlebih lagi, kata dia, diperlukan sejumlah syarat untuk membuat SKCK, seperti foto enam lembar, fotokopi kartu keluarga, dan akta kelahiran.

"‎Resmi enggak tuh penarikan tarif pembuatan SKCK sebesar itu karena gede banget," tuturnya. (bin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com