JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah membuka pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur DKI sejak Kamis (7/4/2016) sore.
Hingga hari keenam, yakni Selasa (12/4/2016), ada 11 orang yang mengambil formulir pendaftaran seleksi bakal cagub PDI-P.
"Ada (tambahan pendaftar), jumlah sudah 11," ujar Bendahara DPD DKI Jakarta PDI-P Adi Wijaya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa sore.
Menurut Adi, kesebelas orang yang telah mengambil formulir itu berasal dari eksternal PDI-P. Belum ada kader partai yang mendaftarkan diri mengikuti penjaringan.
(Baca: PDI-P Diprediksi Akan Usung Risma, Ridwan Kamil, dan Ganjar pada Pilkada DKI)
Dari 11 orang tersebut, hanya dua orang yang diketahui memiliki latar belakang politik, yakni Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan Pengurus Harian DPP Partai Demokrat Hasnaeni Moein atau "Wanita Emas".
Sisanya, menurut Adi, berasal dari masyarakat umum. Hingga Senin (11/4/2016) pagi, pendaftar yang mengambil formulir berjumlah enam orang.
Dengan demikian, ada lima orang lain yang baru mendaftarkan diri setelahnya. Adi mengatakan, siapa pun berhak mengikuti penjaringan ini.
PDI-P tidak akan menolak orang yang hendak mendaftarkan dirinya.
"Mereka juga ingin mencoba kali. Oke-oke sajalah, semua orang beranggapan mereka berpotensi. Kalau kita partai, kalau sudah membuka, siapa pun yang daftar harus kita terima," tutur Adi, Senin.
(Baca: Sekjen PDI-P: Ahok di Jalur Perorangan, PDI-P Tetap Jalur Kepartaian)
Proses penjaringan yang dilakukan PDI-P akan berlangsung sampai Juni mendatang.
Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono sebelumnya mengatakan, setelah penjaringan ditutup, para calon yang mendaftar akan diseleksi.
Dalam proses penjaringan, para bakal calon nantinya akan menjalani fit and proper test.
Mereka akan dimintai pendapat dan ditanyakan hal-hal yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan dan pengetahuannya tentang DKI Jakarta.