JAKARTA, KOMPAS.com - Taksi Blue Bird belum menurunkan tarif sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencananya, operator taksi itu baru akan menurunkan tarif seluruh armadanya pada Sabtu (16/4/2016) mendatang.
Teguh Wijayanto, Kepala Humas Blue Bird menuturkan bahwa tarif taksi saat ini belum mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan penurunan tarif dengan argometer membutuhkan waktu.
"Kita harus setting argo dulu dan membutuhkan waktu. Tak hanya itu, harus disegel dari Dinas Perindustrian DKI Jakarta," kata Teguh, saat dihubungi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2016).
Dia menjelaskan kalau angkutan umum bisa dengan gampang menurunkan tarif. Caranya yaitu menempelkan pengumuman penurunan tarif. Sedangkan, untuk taksi ada alat untuk menghitung argometer.
"Rencana kita penurunan tarif pada Sabtu depan. Kalau angkot kan gampang tarifnya flat dan langsung pasang di tempelan angkot," kata dia.
Penurunan tarif itu kata dia, dari buka pintu Rp 7.000 menjadi Rp 6.500. Sedangkan rupiah per kilometernya turun dari Rp 4.000 menjadi Rp 3.500.
"Kami juga akan mengikuti keputusan dari Organda DKI unit taksi," tutur dia.
Penumpang Tak Bertanya
Sementara itu, Subarjo (45), pengemudi taksi Blue Bird mengaku penumpang tidak ada yang bertanya perihal penurunan tarif itu. Padahal, kenyataannya dengan turunnya harga BBM menyebabkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menurunkan tarif angkutan di Ibukota Jakarta.
"Penumpang hingga saat ini belum tanya sih ada penurunan tarif," tutur Subarjo.
Dia menjelaskan, rencananya penurunan tarif akan dilaksanakan pada Sabtu depan.
"Penumpang masih banyak aja sih. Tapi, memang ada beberapa taksi yang sudah nurunin tarif," ungkap dia.
(Warta Kota/Bintang Pradewo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.