KARAWANG, KOMPAS.com — Ayah Gabriella Sheryl (8), Asip, mengatakan, hasil otopsi anaknya akan keluar dalam waktu satu minggu. Ia mengetahui informasi tersebut dari dokter forensik yang mengotopsi anaknya.
"Saya dengar dari dokter forensik sih paling seminggu hasilnya keluar," ujar Asip di San Diego Hills, Karawang, Kamis (14/4/2016).
Asip berharap, hasil otopsi tersebut dapat mengungkap kebenaran bahwa anaknya meninggal akibat tenggelam, bukan karena memiliki penyakit epilepsi. Sebab, selama hidup, anaknya tidak memiliki riwayat penyakit apa pun.
"Hasil otopsi ya kami harapkan hasilnya bisa sesuai dengan fakta yang ada bahwa anak kami memang mati tenggelam. Seperti itu yang kami harapkan," kata Asip.
Menurut pantauan Kompas.com, otopsi dilakukan oleh dokter forensik dari Rumah Sakit Polri Kramatjati pada pukul 11.10 hingga 12.15 WIB. Namun, mereka enggan memberikan keterangan kepada media seusai otopsi.
Salah satu polisi dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat hanya memastikan, hasil otopsi akan diuji terlebih dahulu di laboratorium.
"Belumlah (hasilnya keluar), diuji lab dulu. Kan labnya di sana (RS Polri)," tutur seorang polisi.
Gabriella adalah murid kelas III SD di Global Sevilla School yang meninggal, diduga karena tenggelam saat mengikuti pelajaran berenang bersama teman-temannya di sekolah, 17 September 2015 lalu.
Sebuah kabar sempat beredar bahwa pihak sekolah menyebut Gabriella meninggal karena memiliki epilepsi, bukan murni hanya karena tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.