Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Hamil Jadi Korban Mutilasi

Kompas.com - 14/04/2016, 16:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Seorang perempuan yang sedang hamil sekitar enam bulan ditemukan tewas terpotong kaki dan tangannya di sebuah rumah kontrakan di Desa Telagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/4/2016) pagi. Menurut sejumlah warga, korban mutilasi tersebut baru tinggal sebulan di tempat itu bersama pasangannya.

"Identitas pasangan ini belum diketahui. Juga belum bisa dipastikan siapa yang membunuh dan memutilasi korban. Kami baru mengetahui bahwa pria pasangan korban bekerja di restoran," kata Kepala Kepolisian Sektor Cikupa Komisaris Gunarko kepada wartawan, kemarin.

Ia menduga usia korban sekitar 30 tahun dengan usia kehamilan enam sampai tujuh bulan. Jenazah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diotopsi. Warga setempat melihat jenazah korban ditemukan tanpa pakaian terbungkus plastik hitam, di depan kamar mandi, dengan kedua tangan dan kaki hilang terpotong.

Mereka berdatangan ke rumah kontrakan itu setelah mencium bau busuk yang merebak sampai rumah mereka. Sampai pukul 16.00, garis polisi masih terpasang di pintu rumah kontrakan Nomor 7 RT 012 RW 001.

"Sebenarnya sudah sejak hari Selasa kemarin bau busuk mulai menyebar, tetapi belum terlalu menyengat seperti sekarang," ujar salah seorang tetangga, Mahmud (43).

Pertengkaran

Tetangga lain, Sri, mengatakan, pada Rabu pagi ia masih bertemu pria pasangan korban yang datang bersama seorang kawannya mengendarai sepeda motor. Sang pria sudah sejak Minggu (10/4) pergi dari rumah kontrakan tersebut setelah bertengkar dengan korban.

"Habis ribut Minggu malam, pria itu meninggalkan rumah kontrakan," ujar Sri.

Pria tersebut mengurungkan niat masuk ke rumah kontrakan setelah melihat warga berkerumun di sana.

Rusniati, penjaga warung kelontong, mengatakan mendengar teriakan pertengkaran diakhiri dengan suara bak-buk-bak-buk.

"Pertengkaran terjadi hari Minggu sore menjelang malam. Waktu persisnya saya lupa," ucapnya.

Sri menduga pasangan ini bukan pasangan suami-istri sebab, sebulan lalu, sebelum mengontrak di tempat sekarang, pasangan ini berniat mengontrak di rumah sebelah. Pemilik rumah kontrakan bertanya, apakah mereka pasangan suami-istri, dijawab tidak. Oleh karena itu, pemilik rumah kontrakan menolak mereka mengontrak di situ.

"Nah, di tempat yang sekarang, di sebelah, pemilik rumah kontrakan mengizinkan," ujar Sri.

Hingga Rabu malam, polisi masih berupaya memastikan identitas korban dan melacak keberadaan laki-laki pasangannya.

(KOMPAS/WIN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 April 2016, di halaman 26 dengan judul "Perempuan Hamil Jadi Korban Mutilasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com