JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansah mengatakan, jika nantinya pengadaan 600 bus dapat terealisasi saat masa perpanjangan uji coba penghapusan three in one, pihaknya bersama Ditlantas Polda Metro Jaya berani memberlakukan pelarangan sepeda motor dari Thamrin sampai dengan Senayan.
"Sekali lagi kita harus menyiapkan angkutan umum massal yang memenuhi untuk masyarakat, terutama di Jabodetabek ini. Jadi, cukup Rp 3.500 sampai di Jakarta. Enak lagi, adem," ujarnya di Kantor Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Kamis (14/4/2016).
Selain itu, menurut Andri, dia juga meminta Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishubtrans DKI Jakarta terus melakukan sosialisasi terkait masalah rekayasa lalu lintas terhadap pengguna jalan jalur three in one sebelum masuk dan sesudah masuk kawasan three in one.
"Sistem pengendalian lalu lintas (SPLL), tolong jangan ada lagi lampu lalu lintas mati, terutama untuk jalan utama," ucapnya. (Baca: "Tolong Bangetlah Pak Ahok, Tak Usah Tambah Jalur Pelarangan Sepeda Motor")
Andri pun mengimbau kepada pemilik gedung-gedung yang berada di ruas jalan protokol atau di kawasan three in one untuk menaikkan tarif parkir kendaraan di gedung tersebut.
Hal itu ditujukan agar para karyawannya lebih banyak menggunakan alat transportasi umum ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.
"Pertamina sudah bagus tuh menerapkan tarif parkir tinggi untuk para stafnya. Jadi, mereka dipaksa untuk pakai angkutan umum," tuturnya.