Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembongkaran Dinilai Tergesa-gesa, Warga Pun Kesulitan

Kompas.com - 14/04/2016, 19:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pengosongan lahan di kawasan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, dinilai terburu-buru dan ditempuh dengan cara yang kurang persuasif.

Warga yang terdampak akhirnya kesulitan karena tinggal jauh dari lokasi kerja dan sekolah anak-anak mereka.

Poin itu jadi salah satu temuan anggota DPRD DKI Jakarta dalam reses pertama tahun anggaran 2016 pada kurun 1-8 April 2016.

Laporan hasil reses disampaikan dalam sidang paripurna yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di gedung DPRD DKI, Rabu (13/4).

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menilai Pemprov DKI cukup baik dalam menggenjot pembangunan infrastruktur. Namun, kurang dalam urusan merelokasi warga.

"Penggusuran terakhir di Pasar Ikan terkesan terburu-buru. Warga belum cukup siap tinggal di lokasi baru yang jauh dari lokasi sebelumnya," ujarnya.

Menurut Triwisaksana, jika tidak terburu-buru, warga Pasar Ikan sebenarnya bisa direlokasi ke tempat yang lebih dekat, misalnya Rumah Susun Muara Angke yang akan dibangun pemerintah.

Menurut dia, warga sebenarnya tidak keberatan dipindah. Namun, mereka mengkritik proses sosialisasi dan pemindahan warga yang terkesan tergesa-gesa.

Ada di masterplan

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan seusai kunjungan ke kawasan Pasar Ikan menyebutkan, rencana pengosongan area itu sudah ada dalam rencana induk atau masterplan DKI Jakarta. Area itu menurut rencana akan dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari.

Pengosongan kawasan Pasar Ikan, ujar Teguh, dilakukan karena dinas tata air mesti membangun tanggul rob laut.

Tanggul itu sudah lama dikerjakan sejak era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Selain itu, dinas tata air perlu melakukan pengelolaan kali-kali dan pompa air di kawasan Pasar Ikan.

"Selama ini pompa air kami tertutup kepadatan penduduk. Dengan pengosongan itu, kami bisa mengembalikan fungsi pompa air dan membenahi area sekitar dan sepanjang kali," ujar Teguh, kemarin.

Menurut rencana, kawasan Pasar Ikan akan dibagi dalam lima zona. Ada zona jalan inspeksi, zona usaha kecil menengah, zona warisan budaya, zona kapal nelayan, dan zona penghijauan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com