Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemprov DKI Tak Bongkar Bangunan Ilegal di Atas Pulau D

Kompas.com - 15/04/2016, 12:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak akan membongkar bangunan-bangunan ilegal yang berdiri di atas Pulau D.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, bangunan itu tidak berdiri di atas daerah terlarang.

"Kalau (bangunan) yang dibongkar itu kebijakannya kalau berdiri di tempat yang daerah terlarang. Seperti di pinggir kali atau di atas jalur hijau, ya kami bongkar," kata Saefullah, kepada wartawan, di Balai Kota, Jumat (15/4/2016).

Bangunan yang berdiri di atas Pulau D merupakan bangunan yang direncanakan. Bangunan berbentuk ruko dan perumahan cluster itu hanya tinggal membutuhkan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) saja.

IMB dapat terbit setelah dua aturan terbit. Yakni revisi Perda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan perda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZPW3K).

"Bangunan itu berdiri di tempat yang nanti memang direncanakan untuk itu, jadi tidak dibongkar. Urus saja izinnya, tapi sampai perda terbit," kata Saefullah.

DPRD sudah menghentikan pembahasan dua raperda tersebut. Kegiatan pembangunan di atas Pulau D sudah berhenti total. Dinas Penataan Kota DKI Jakarta telah menyegel sekitar 300 bangunan di atas Pulau D.

Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman meminta Pemprov DKI Jakarta membongkar bangunan di atas Pulau D karena tidak memiliki izin.

"Kalau sudah ada izin silakan (pengembang dirikan bangunan) gitu lho. Ini belum ada izin, kok bangun (bangunan di atas pulau)? Enggak boleh, jadi harus dibongkar," kata Prabowo.

Kompas TV Nelayan Merugi Akibat Reklamasi Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com