Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Abu Arief Sebut Keterangan "Wanita Emas" Berubah-ubah

Kompas.com - 15/04/2016, 19:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Abu Arief Hasibuan, pengusaha yang melaporkan Hasnaeni Moein ke Polda Metro Jaya, menilai bahwa keterangan Hasnaeni berubah-ubah terkait dugaan penipuan dan penggelapan yang dilaporkan Abu Arief.

"Di awal dia mengaku tidak kenal dengan klien kami, nyatanya hari ini dia mengakui. Pertama, dia mengaku tidak menerima, lalu hari ini bilang sudah mengembalikan, berubah-ubah terus," kata Saleh, pengacara Abu Arief Hasibuan, Jumat (15/4/2016) di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta.

"Kalau mau melapor balik, itu haknya dia, tetapi jangan sampai orang lain tertawa," sambung dia.

Hari ini, Saleh mendatangi Mapolda Metro Jaya. Di hari yang sama, tim Polda Metro Jaya memeriksa Hasnaeni terkait laporan yang disampaikan Abu Arief.

Menurut Saleh, Hasnaeni yang dikenal dengan julukan "Wanita Emas" itu telah berbohong dengan mengaku mengembalikan uang kepada kliennya senilai Rp 900 juta.

"Bahkan principal saya, saya suruh ke Jakarta untuk memastikan. Saya belum menerima uang dari Hasnaeni, itu tidak benar sama sekali," ujar Saleh.

(Baca: "Wanita Emas" Mengaku Sudah Kembalikan Uang ke Pengusaha yang Melaporkannya)

Ia pun mengatakan bahwa pihaknya menunggu polisi menetapkan Hasnaeni sebagai tersangka.

"Terakhir tiga minggu lalu, saya ke penyidik, pemeriksaan ahli sudah lengkap," kata dia.

Sebelumnya, pengacara Hasnaeni, Budi Setiawan, mengatakan bahwa kliennya sudah mengembalikan uang Rp 900 juta kepada Abu Arief.

Abu Arief sebelumnya mengaku telah menyerahkan uang kepada Hasnaeni.

Menurut pengusaha itu, Hasnaeni menjanjikan akan membantu memenangkan sanggahan banding yang diajukannya di Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Karena dijanjikan bantuan, Abu mengaku menyerahkan berbagai barang dan uang kepada Hasnaeni dengan total sekitar Rp 900 juta.

Namun, pada akhirnya, Kementerian PU menyatakan bahwa sanggahan banding yang diajukan Abu Arief itu sebagai pengaduan karena sampai dengan batas akhir masa sanggah tidak disampaikan jaminan sanggahan banding asli.

Dengan demikian, sanggahan banding yang diajukan Abu Arief itu dinyatakan tidak sesuai dengan prosedur.

Halaman:


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com